Seorang Jurnalis di Kalimantan Jadi Korban Penganiayaan Usai Tegur Sebuah Kafe

28 Maret 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi tindak penganiayaan. /PIXABAY/kalhh

PR DEPOK – Pelaku penganiaya seorang jurnalis di Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil diamankan oleh polisi.

Sebelumnya, seorang jurnalis bernama Kurnadi telah menjadi korban penganiayaan di sabuah kafe di Jalan Tiga Desa, Kelurahan Bumi Emas, Kecamatan Bengkayang, Kalimatan Barat pada Sabtu, 27 Maret 2021 dini hari.

Usai kejadian tersebut, pelaku penganiayaan yang diketahui berinisial S telah berhasil diamankan Polres Bengkayang.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Ideal Jadi Presiden Usai Bertemu Menlu Singapura, Ferdinand: Gue Juga Bisa Dong!

Menurut Kurnadi kejadian itu berawal saat dirinya menegur dan memperingati agar pihak kafe tidak melakukan keributan yang dapat mengganggu warga sekitar.

Pasalnya kafe tersebut memutar musik dengan suara keras padahal letak tempatnya tidak jauh dari pemukiman warga.

Kurnadi menyebut sebelum tengah malam, dirinya menegus pemilik kafe karena suara musik yang diputar bisa mengganggu warga.

"Sebelum jam 12 saya ada menegur pemilik kafe minta untuk tidak memutar musik keras-keras, karena mengganggu warga sekitar termasuk kami,” ujar Kurnadi dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Agar tak Terulang, KOI akan Laporkan Tindakan BWF ke IOC Sebelum Kasus di All England 2021 Digugat ke CAS

“Kebetulan rumah kami tidak jauh dari kafe tersebut. Saya juga ingatkan agar mereka tidak membuka kafe lewat dari jam 12 malam, dan itu sangat mengganggu apalagi dengan musik-musik yang nyaring," kata Kurnadi.

Namun teguran tersebut tidak diindahkan, musik tetap diputar hingga lewat tengah malam. Bahkan, menurut dia, musik masik terdengar hingga pukul 2 pagi.

Kemudian, Kurnadi kembali menegur pemilik kafe dan mematikan stut listrik (KWH Meteran) karena permintaannya tidak digubris padahal dirinya hanya meminta untuk mengecilkan musiknya.

"Saya itu hanya minta dikecilkan suara musiknya. Karena juga tidak diindahkan dan melewati batas waktu yang saya minta, maka saya matikan stut listrik (KWH Meter) kafe itu," ujar Kurnadi.

Baca Juga: Henry Subiakto Imbau Jadi Anggota DPR Jika Ingin Hapus Pasal UU ITE, Gus Umar: Logika Kayak Anak Baru Sekolah!

Pelaku yang bukan pemilik kafe merasa keberatan dengan tindakan Kurnadi tersebut.

Pelaku lalu bersama teman-temannya mendatangi Kurnadi dan melakukan penganiayaan terhadap Kurnadi.

"Saya matikan listriknya sekitar jam 2 pagi lah. Kalau pemiliknya keberatan kan pasti bertanya, ini tiba tiba selang setengah jam yang datang justru pelaku dan kawan-kawannya menyerang saya, yang merupakan orang luar bukan pemilik kafe," kata Kurnadi.

Penganiayaan tersebut mengakibatkan jari manis tangan sebelah kiri Kurnadi putus karena digigit oleh pelaku. Selain itu, terdapat luka lebam pada tubuh Kurnadi.

Saat ini, Kurnadi mendapatkan perawatan medis di RSUD Bengkayang, selain jarinya putus di tubuh Kurnadi juga terdapat luka lebam akibat penganiayaan.

Baca Juga: Pengiriman Vaksin AstraZeneca Periode Maret dan April 2021 Tertunda, Menkes Budi Ungkap Alasannya

Sementara itu, menurut Kasat Reskrim Polres Bengkayang, Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) AKP Antonius Trias Kuncorojati mengatakan, usai penangkapan pelaku kemudian diamankan guna dimintai keterangan.

"Pelaku sudah diamankan, lagi interogasi guna dimintai keterangan serta ditindaklanjuti," kata Antonius.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler