PR DEPOK - Ekonom senior, Rizal Ramli, mengaku salut pada pernyataan Megawati Soekarnoputri yang mengaku siap digantikan orang lain dalam jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @RamliRizal pada Minggu, 28 Maret 2021, ia menyoroti sikap Megawati yang legowo jika harus lengser dari jabatan ketum yang telah diembannya selama 22 tahun.
"Salut Mbak Mega legowo untuk tidak lagi menjadi Ketua Umum @PDI_Perjuangan," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia lantas mengingatkan agar jangan sampai partai berlambang kepala banteng itu menjadi partai keluarga, supaya cita-cita Bung Karno dapat terwujud.
"Jangan jadi partai keluarga, sehingga cita2 besar Bung Karno utk Indonesia terwujud," tutur Rizal Ramli menambahkan.
Menurut mantan Menteri Keuangan RI itu, Megawati yang juga sempat menjabat sebagai Presiden RI ke-5 itu telah berhasil menjadikan PDIP partai yang terbesar saat ini.
Akan tetapi, katanya, di lain sisi cita-cita Bung Karno semakin menjauh lantaran Trisakti seolah hanya menjadi slogan.
"Mbak Mega berhasil membuat PDIP partai terbesar, tapi cita2 BK makin jauh karena Trisakti hanya slogan," kata Rizal Ramli mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengaku tidak keberatan jika posisinya sebagai ketum digantikan oleh orang lain.
"Ada pertanyaan kalau suatu saat ibu harus digantikan? Ya monggo wae," ujar Megawati seperti dituliskan oleh akun Twitter resmi PDIP.
Baca Juga: Akui Bangga Atas SIkap Berani Kader Demokrat Gelar KLB, Ruhut: Pak Moeldoko Tolong Selamatkan PD
Akan tetapi, ia menekankan bahwa kendati nantinya ia harus lengser dan digantikan sosok lain, PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di Indonesia.
"Tapi PDI Perjuangan-nya awas lho. Sepanjang ada republik ini PDI Perjuangan harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di republik ini," tuturnya.
Untuk diketahui, Megawati Soekarnoputri telah memimpin PDIP sebagai ketum selama 22 tahun sejak 1999.
Saat ini, ia menjabat sebagai ketum dalam periode kelima yang ditetapkan akan selesai pada tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Mengutuk Keras Ledakan Bom di Gereja Katedral, Menag Yaqut Duga Aksi Ini tak Dilakukan Tunggal
PDIP sendiri adalah partai yang didirikan sebagai buntut dari terbelahnya PDI menjadi dua fraksi, yakni fraksi Megawati dan fraksi Suryadi yang mendapatkan dukungan pemerintah.
Fraksi Megawati akhirnya memutuskan untuk mendirikan partai baru dengan nama PDI Perjuangan, dan ia terpilih sebagai Ketua Umum PDIP dan dinominasikan sebagai presiden pada tahun 1999.***