Soroti Moeldoko dari Hormat Jadi Berkhianat ke SBY, Rachland: Bayangkan, Apa yang Akan Dia Lakukan ke Jokowi?

29 Maret 2021, 14:56 WIB
Kolase potret Rachland Nashidik (kiri) dan KSP Moeldoko (kanan). /Partai Demokrat dan PMJ News

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengomentari tindakan Kepala Staf Preside (KSP) Moeldoko yang berupaya mengambilalih Partai Demokrat.

Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @RachlandNashidik, ia membandingkan perilaku Moeldoko kepada Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada saat masih menjabat presiden.

Menurut Rachland, Moeldoko kala itu begitu menghormati SBY, bahkan sampai mencium tangan sosok yang mengangkatnya menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), hingga Panglima TNI.

Baca Juga: Catat! Ini Daftar Bansos 2021 Periode April yang akan Cair pada 29 dan 30 Maret dari Kemensos

"Dulu @GeneralMoeldoko cium tangan SBY, menyanjung puji Presiden RI ke-6, yang mengangkatnya jadi KSAD lalu Panglima TNI," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Namun, kata Rachland, sikap Moeldoko itu berubah kepada sosok yang dulu sangat disanjungnya itu.

Bahkan, Rachland mengatakan bahwa Moeldoko tega menusuk SBY dari belakang dan memfitnah mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Kenapa Gak Bunuh Diri di Bulan Ramadhan kan Pahala Digandakan, Gak Sabar Amat!

"Kini, ia menusuk dari belakang, bahkan tega memfitnah SBY," tutur Rachland Nashidik melanjutkan.

Atas perubahan sikap Moeldoko terhadap SBY ini, politisi Partai Demokrat itu lantas membandingkannya dengan sikap Moeldoko kepada Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Ia bertanya-tanya terkait tindakan yang mungkin akan dilakukan Moeldoko kepada Jokowi yang hanya mengangkatnya sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).

"Bayangkan, bila ia berkuasa, apa yang akan ia lakukan pada @Jokowi
yang cuma mengangkatnya jadi KSP," kata Rachland Nashidik mengakhiri cuitannya tersebut.

Baca Juga: Rupiah Turun 14 Poin Menjadi Rp14.432, Kinerja Perekonomian Amerika Picu Pelemahan Nilai Tukarnya

Diberitakan sebelumnya, Moeldoko hingga saat ini masih menjadi sorotan publik, terlebih usai ia kembali muncul dan mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya didaulat untuk memimpin Partai Demokrat.

Dalam keterangan terbarunya, pria yang masih aktif menjabat KSP itu mengatakan bahwa ia menerima pinangan untuk menjadi Ketum Partai Demokrat lantaran ingin menyelamatkan partai tersebut.

Selain itu, Moeldoko mengklaim bahwa dirinya juga ingin menyelamatkan bangsa dan negara dengan menjadi ketum dari partai yang saat ini secara sah dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.

Baca Juga: Kapolda Jabar Duga Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan Dipicu Kebocoran Pipa atau Sambaran Petir

"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi. Arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat. Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," tutur Moeldoko.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @RachlanNashidik

Tags

Terkini

Terpopuler