Sebut Negara dan Ulama Harus Bersatu Hentikan Teroris, Henry Subiakto: Ironi, Masih Muda Malah Mencari Mati

1 April 2021, 18:24 WIB
Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto.* /Dok. Kemkominfo./

 

PR DEPOK - Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto menanggapi terkait aksi teror yang terjadi di Markas Besar Polri.

Menurutnya pelaku teroris adalah korban indoktrinasi jahat, mendoktrin pemahaman agama yang sesat, dan dengan informasi bohong.

Hal itu diungkapnya melalui akun Twitter pribadinya @henrysubiakto, pada Rabu,  31 Maret 2021.

Baca Juga: Usai Tiga Hari Pencarian, Tim SAR Temukan Jasad Warga yang Tenggelam di Sungan Ogan Palembang

"Pelaku Terorisme itu korban indoktrinasi jahat yg manfaatkan keluguan, fanatisme dan kekecewaan, dg doktrin pemahaman yg sesat ttg agamanya, serta diprovokasi dg informasi2 bohong," ujar Henry Subiakto.

Ia pun menyarankan agar negara dan para ulama harus bersatu untuk hentikan terorisme.

"Negara dan para ulama hrs bersatu hentikan penyesatan pemahaman agama yg terus berlangsung," kata Henry seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 1 April 2021: 42.331 Positif, 39.351 Sembuh, 837 Meninggal Dunia

Lanjut Henry mengatakan bahwa teroris itu mempercayai apabila mati dengan melakukan amaliah akan masuk surga, maka pelaku tersebut menyerang Mabes Polri agar ditembak.

"Karena percaya kalau mati saat melakukan amaliah itu akan masuk surga, mk lalu menyerang mabes Polri scr terbuka spy ditembak. Inilah kalau agama hny dipahami utk kebahagiaan di akherat, tapi mengabaikan kebahagiaan di dunia," kata Henry Subiakto.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 April 2021, Akhirnya Andin Tahu Bahwa Roy Pernah Jalan Bersama Elsa

Menurutnya, hal yang ironi, ada banyak manusia berusaha bertahan hidup, ini masih muda malah mencari mati.

"Orang mencari nafkah utk menyambung hidup. Tiap hari hrs makan agar tetap hidup. Kalau sakit, ke dokter agar terus hidup. Ini ada orang sehat, masih muda malah mencari mati. Lalu nikmat apalagi yg kau dustakan? Itulah ironi, kalau pikiran telah disesatkan," ujar Henry Subiakto.

Ia pun meyakini bahwa aparat akan segera melacak guru dan orang-orang yang mendoktrin anak muda hingga menjadi terorisme tersebut.

"Saya yakin aparat tentu akan melacak siapa guru, orang2, dan sumber2 informasi yg telah mendoktrin anak2 muda ini hingga mjd teroris musuh negara, rakyat, dan merusak kebaikan ajaran agamanya," kata Henry Subiakto.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 April 2021, Akhirnya Andin Tahu Bahwa Roy Pernah Jalan Bersama Elsa

Ia pun menegaskan bahwa bersikap intoleran hingga membenci perbedaan itu jelas tidak sesuai dengan ajaran agama.

"bersikap intoleran hingga membenci thd orang yg berbeda itu jelas tdk menjalankan ajaran agamanya dg baik. Para pemelihara kebencian itu orang2 tersesat," kata Henry Subiakto.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Gagal Lengkapi Syarat Sah KLB, Jansen Sitindaon: Tak Ada yang Bisa Mereka Gugat, Semoga Insyaf

Diketahui sebelumnya, seorang perempuan melakukan aksi teror Maskar Besar Polri pada Rabu, 31 Maret 2021.

Diduga pelaku berinisial ZA berusia 26 tahun, dan disinyalir meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya sebelum melakukan aksinya tersebut.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Tags

Terkini

Terpopuler