PR DEPOK – Dalam upaya mencegah pergerakan teroris, petugas gabungan TNI dan Polri akan membentuk Posko Komando Taktis (Poskotis) di seluruh Indonesia.
"Kita akan bikin Poskotis, Posko Komando Taktis gabungan TNI dan Polri. Hampir setiap provinsi ada, empat sampai enam (Poskotis)," tutur Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Hadi menyebut TNI akan turut membantu Polri memberikan pengamanan, terutama di Makassar dan Jakarta usai aksi teror yang dilancarkan tiga orang pelaku.
Baca Juga: Andi Arief Berharap Mahfud MD Beri Keadilan pada HRS dan Syahganda: Harapan Saya Besar Sekali
Tak hanya itu, menurutnya TNI-Polri akan memperkuat intelijen dalam pengumpulan informasi pergerakan terorisme.
Hadi menegaskan, dalam mencegah pergerakan teroris, TNI akan terus mendukung kepolisian dalam menjaga keamanan maupun bantuan informasi intelijen termasuk mitigasi tindakan radikal.
"Untuk pasukan pengamanan dari TNI ada 1.001 personel dan Polri 1.900 personel. Tidak hanya di Makassar, kemarin di Jakarta juga dan wilayah lain. Sesuai dengan titik-titik yang kita perkuat," tuturnya.
Pengamanan ini tidak hanya dilakukan selama rangkaian ibadah Paskah, melainkan terus berlanjut untuk mencegah pergerakan teroris.
"Kita juga tetap melaksanakan cegah dini dan deteksi dini, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerawanan. Selain gereja, kita juga menjaga di tempat keramaian, di mana banyak lalulintas masyarakat, serta objek vital nasional. Kita bekerja sama dengan kepolisian untuk, menjaga tempat tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah telah memerintahkan aparat penegak hukum, seperti kepolisian untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah setelah ada aksi teror di Gereja Katedral Makassar.
"Pemerintah juga sudah meminta kepada Polri dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah dan di pusat-pusat keramaian di berbagai wilayah di seluruh Indonesia," kata Mahfud MD seperti yang diberitakan sebelumnya.
Mahfud MD meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh aksi-aksi teror belakangan ini.
Ia mengatakan bahwa para pelaku sengaja melakukan aksi teror demi menciptakan kegaduhan dan menebar ketakutan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, Mahfud meminta para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan pemimpin-pemimpin kelompok masyarakat adat untuk turut serta menenangkan seraya membantu menciptakan suasana aman dan kerukunan di daerahnya masing-masing.***