PR DEPOK - Aktivis Hak Asasi Manusia sekaligus pengacara, Haris Azhar beberapa waktu lalu memberikan pandangannya soal insiden penyerangan Mabes Polri oleh teroris.
Dalam pernyataannya di video wawancara bersama ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, Haris Azhar mempertanyakan sikap aparat yang menembak mati pelaku, Zakiah Aini.
Sebab menurut Haris, terdapat prosedur penggunaan senjata api bagi aparat hukum dalam prinsip Kuba yang semestinya diterapkan langkah-langkah tertentu dalam menangani teroris.
"Dalam situasi kemarin ada pendadakan dari si teroris. Persoalannya kemudian apakah polisi yang jaga dengan skenario yang kemarin itu mengerti soal tata cara menangani serangan pendadakan yang 'teroris', yang tindak pidana terorisme?," kata Haris melalui kanal Youtube Refly Harun pada Kamis, 1 April 2021.
Menyoroti pertanyaan Haris tersebut, mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan melalui akun Twitter pribadinya.
Dalam cuitannya, Ferdinand menuturkan akibat insiden penyerangan itu, banyak komentar negatif yang diarahkan pada aparat terkait penanganan mereka pada teroris.
Baca Juga: Blak-blakan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Terdesak Tolak Kepengurusan Partai Demokrat Kubu Moeldoko
"Banyak komentar negatif terhadap petugas dlm menangani teroris," kata Ferdinand seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @FerdinandHaean3.
Kemudian, Ferdinand menyindir Haris dengan mengatakan bahwa hatinya sebenarnya kerdil dan hanya mulutnya saja yang besar.
Selain itu, pria berusia 43 tahun ini juga menyebut nalar Haris kurang bekerja terhadap nyawa korban teroris serta aparat.
"Org sprt ini hanya mulutnya yg besar tp hatinya kerdil dan nalarnya kurang bekerja terhadap perlindungan nyawa korban teroris dan aparat yg bertugas," ucapnya menjelaskan.
Namun, Ferdinand menilai bahwa Haris akan sadar dan takkan berkomentar negatif apabila dirinya sendiri yang telah menjadi korban.
"Mgkn dia akan sadar kalau sdh jd korban," ujar Ferdinand mengakhiri cuitannya.