Imbau Masyarakat Waspadai Siklon Tropis di Sejumlah Wilayah, BMKG: Masih Bibit Saja Sudah Timbulkan Bencana

5 April 2021, 12:54 WIB
Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia. /bmkg.go.id

PR DEPOK - Soal bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan siklon tropis tersebut masih bibit, belum mencapai puncaknya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu 4 April 2021 malam.

"Saat siklon tropis itu masih bibit saja sudah menimbulkan bencana, apalagi kalau sudah benar-benar siklon tropis," ujar Dwikorita Karnawati Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Diduga Kritik Prokes Pernikahan Atta-Aurel, dr. Andi Khomeini: Edukasi Prokes Gue Kalah sama YouTuber 200 Juta

Terkait hal ini, BMKG menyampaikan siklon tropis atau sistem tekanan udara rendah yang diprediksi terjadi di wilayah Indonesia pada Senin dini hari pukul 01.00 WIB, berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Tanah Air.

Lebih lanjut, Dwikorita menyampaikan bahwa siklon tropis yang dinamakan siklon tropis Seroja ini terbentuk dari bibit siklon tropis yang diprediksi semakin menguat.

“Ada hal yang cukup mendesak untuk kami sampaikan malam ini, karena beberapa jam lagi bibit siklon tropis 99S yang sudah dideteksi sejak 2 April 2021 dan kami sudah memberikan peringatan dini di NTT, diprediksi sekitar pukul 01.00 WIB akan benar-benar menjadi siklon tropis,” kata Kepala BMKG.

Baca Juga: Joe Biden Turunkan Jabatan Stafnya yang Hendak Gelar Pesta, Gus Umar: Presidennya Tegas, Kalau di Sini?

Lebih lanjut, dia menyampaikan prediksi atas terjadinya siklon tropis itu dikeluarkan Tropical Cyclone Warning Center Jakarta BMKG. Dikhawatirkan, sambungnya, dampak dari siklon tropis itu akan semakin menguat.

Kemudian, dia menyebut posisi sistem siklon tropis akan berada di sekitar Samudra Hidia Barat Daya Pulau Rote, dengan arah gerak sistem ke arah barat daya.

Kecepatan pergerakan ke arah barat daya sekitar 9 knot atau 10 km per jam menjauhi wilayah Indonesia. Pergerakan siklon ini cenderung lambat sehingga pengaruhnya akan semakin lama bagi wilayah yang dilalui.

Meski diketahui pergerakannya lambat, namun kecepatan pusarannya diprediksi 85 km per jam.

Baca Juga: Minta Publik Perhatikan Banjir Bandang NTT, Ernest Prakasa: Udahan Dulu Yuk Bahas Kawinannya, Lagi Ada Bencana

“Kecepatan pusarannya 85 km per jam, ini tentunya kencang. bayangkan berputarnya 85 km per jam dengan tekanan di pusat siklon sebesar 980 hektopascal,” katanya.

Dengan peringatan puncak siklon tropis ini, BMKG sebut sejumlah wilayah harus waspada, khususnya di wilayah yang akan dilalui siklon tropis seperti di antaranya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan lainnya.

Perlu diketahui bahwa bibit siklon tropis sendiri memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di NTT, NTB, Sulawesi Selatan , Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku, serta bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di NTT.

Selain itu terjadinya gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter di Selat Sumba bagian timur, Selat Sape, Laut Sumbawa, Perairan Sumbawa hingga Flores, Selat Wetar, Perairan Kepulauan Selayar, Perairan selatan Baubau-Kepulauan Wakatobi, Perairan Kepulauan Serata-Leti, Laut Banda bagian utara dan Laut Arafuru bagian barat.

Baca Juga: Tersebar Video Pria Dibentak Petugas Usai Gelar Pesta, Sindiran Cipta Panca: Rasain Anang Dimarahi Polisi Juga

Kemudian gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4,0 meter di Selat Sumba bagian barat, Laut Flores, Perairan selatan Flores, Perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai dan Laut Banda selatan bagian barat.

Selain itu juga menyebabkan gelombang laut dengan ketinggian 4,0-6,0 meter di Perairan Kupang-Pulau Rote, Samudra Hindia selatan NTT dan Laut Timor selatan NTT.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler