BNPB Catat 8 Desa Terdampak dan 256 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Flores Timur, NTT

5 April 2021, 13:10 WIB
Dampak banjir bandang di NTT /HUMAS BNPB

PR DEPOK - Akibat bencana banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sudah 8 desa terdampak dan 256 jiwa harus mengungsi.

Data sementara ini tercatat per Senin 5 April 2021 dan disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

"Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike," ujar Raditya Jati dalam keterangannya di Jakarta, Senin 5 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Tak Paham Urgensi Usai Hadiri Nikahan Atta-Aurel, Rocky: Pemerintah Lebih Serius Mengurus...

Raditya menjelaskan lebih lanjut, jumlah pengungsi banjir bandang di Flores Timur, NTT yang terkini masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Sedangkan, desa yang terdampak banjir bandang di Flores Timur, NTT bertambah menjadi 8 desa dan tersebar di 4 kecamatan.

Kedelapan desa tersebut, yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Baca Juga: Imbau Masyarakat Waspadai Siklon Tropis di Sejumlah Wilayah, BMKG: Masih Bibit Saja Sudah Timbulkan Bencana

Sementara itu, dalam bencana ini, terdata 44 orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya masih dinyatakan hilang, sedangkan warga yang luka-luka telah mendapatkan perawatan medis.

Untuk kerugian materil sementara tercatat, rumah hanyut sebanyak 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus.

Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores timur, NTT masih terus mendata dan memverifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

Baca Juga: Joe Biden Turunkan Jabatan Stafnya yang Hendak Gelar Pesta, Gus Umar: Presidennya Tegas, Kalau di Sini?

Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam upaya penanganan darurat bencana ini, petugas mengalami kendala karena akses utama menuju daerah terdampak melalui akses laut.

"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," kata Raditya.

Diketahui bahwa banjir bandang disertai tanah longsor di Flores Timur, NTT ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada Minggu 4 April 2021 pukul 01.00 WITA.

Baca Juga: Sebut Acara Atta-Aurel Menguatkan Dugaan Kasus HRS Bermotif Politis, Hasmi Bakhtiar: DPR Masih Bisu?

Sementara itu, BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah pada sepekan ini, mulai dari 3 April hingga 9 April 2021.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler