Banjir di NTT Sebabkan 84 Meninggal Dunia dan 71 dalam Pencarian, Wagub Sebut 8 Kabupaten Terdampak Berat

6 April 2021, 08:07 WIB
Kondisi banjir dan tanah longsor di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021). /ANTARA/HO-FB Kuma Nuba Tukan/

PR DEPOK - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi memberikan penjelasan terkait bencana banjir akibat siklon tropis seroja yang melanda NTT.

Melalui konferensi pers secara virtual pada Senin, 5 April 2021, ia menyampaikan terdapat sejumlah kabupaten di NTT yang terkena dampak dari siklon tropis seroja.

Josef mengatakan secara akumulasi seluruh wilayah di NTT yang terkena dampak bencana banjir dan longsor, ada delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat, sementara itu sisanya dengan kategori sedang hingga ringan.

Baca Juga: Setneg Panen Kritik Usai Unggah Nikahan Atta-Aurel, Luqman: Mungkin Oposisi Tak Cerdas atau Jomblo Perih Hati

"Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, dan Malaka, ini yang dampaknya sangat berat. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang juga terdampak sangat luar biasa," ujar Josef sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 6 Februari 2021.

Tidak hanya itu, Josef menyebutkan bahwa hingga saat ini sejumlah wilayah dari tiga kabupaten masih terisolasi akibat bencana banjir dan longsor.

Menurutnya wilayah yang terisolasi akibat bencana banjir dan longsor antara lain, enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, dan enam kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.

Baca Juga: BNPB Catat 2.655 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di NTT, Polri Kerahkan Mobil Dapur Umum hingga Kapal

"Di Kabupaten Malaka ada enam desa karena jembatan putus. Kabupaten Flores Timur di Adonara ada beberapa desa dan sekitar enam desa yang terisolir karena jalannya longsor, jalannya tak bisa dilewati. Di Sabu Raijua ada enam kecamatan yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," ujar dia.

Dalam upaya penanggulangan bencana di NTT, ia menjelaskan bahwa Kepala BNPB Doni Monardo menyiapkan tiga helikopter untuk membantu proses evakuasi maupun distribusi logistik kepada warga yang masih terisolir.

Apabila masih kurang, BNPB akan meminta TNI dan Polri untuk menerjunkan unit tambahan.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Selasa, 6 April 2021, Mulai Pukul 9.30 hingga 16.30 WIB

"Daerah terisolir akan didukung helikopter untuk mengirim bantuan kebutuhan dasar. Sudah tiga unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT. Kalau kurang BNPB akan menyiapkan lagi termasuk dari Mabes TNI dan Polri," kata dia.

Sementara itu, terkait korban meninggal dalam bencana banjir dan longsor di NTT, ia menjelaskan bahwa tercatat sudah 84 orang, sedangkan sekitar 71 orang masih dalam pencarian.

Lebih lanjut, untuk menekan penyebaran Covid-19, Josef berharap tokoh-tokoh masyarakat bisa meminjamkan rumah atau tempat untuk dijadikan sebagai area pengungsian korban bencana di NTT.

Baca Juga: Kapan Jadwal Insentif Kartu Prakerja Muncul? Simak Bocorannya Berikut Ini

"Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI dan Polri membuat dapur umum. Kemudian untuk menghindari kerumunan orang, tokoh-tokoh masyarakat agar meminjamkan tempat-tempat mereka agar tidak terjadi eskalasi dari Covid jika ada kerumunan," kata dia.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler