Wacana Doa Semua Agama Dikritik Banyak Pihak, Gus Yaqut: Ingat, Ini Kementerian Semua Agama Bukan Islam Saja

7 April 2021, 15:44 WIB
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. /Instagram/@gusyaqut.

PR DEPOK - Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Qoilil Qoumas atau Gus Yaqut menyatakan wacana pembacaan doa semua agama yang sempat dia lontarkan masih sebatas saran untuk dilakukan di internal Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Pernyataan itu Gus Yaqut sampaikan untuk menanggapi berbagai kritikan dari banyak pihak yang tidak setuju atas wacana tersebut.

"Itu kan bersifat internal, di lingkungan Kemenag. Itupun hanya untuk kegiatan berskala besar seperti dapat besar seperti Munas (musyawarah nasional)," kata Gus Yaqut seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 7 April 2021.

Baca Juga: Jokowi Wajibkan Kafe hingga Radio Bayar Royalti Lagu, Adhie Massardi: Yakin Gak Dikorupsi? Bansos Saja Diembat

Gus Yaqut pun menjelaskan pembacaan doa semua agama didasari asumsi bahwa Kementerian Agama tidak hanya menaungi satu agama saja. Melainkan semua agama yang ada dan diakui di Indonesia.

"Ingat, ini Kementerian Agama. Menaungi semua agama yang diakui di negara ini. Bukan Kementerian Islam yang hanya menaungi satu agama Islam saja," ujarnya.

Oleh sebab itu, doa semua keyakinan dirasa perlu dilakukan agar menjadi representasi keterwakilan masing-masing pemeluk agama yang ada di lingkup organisasi kepegawaian Kemenag.

"(Bukankah) negara ini didirikan oleh banyak agama. Bukan Islam saja," kata Gus Yaqut menambahkan.

Baca Juga: Kapolri Cabut Telegram Larangan Media, HNW: Baiknya Kebijakan Tidak Bijak Itu Tidak Diulangi

Kemudian, Gus Yaqut menncontohkan kegiatan munas di lingkungan Kemenag yang selalu diawali dengan pembacaan doa bersama secara Islam.

Menurut dia, tujuan mulia dari pembacaan doa tersebut adalah memohon keselamatan kepada Allah SWT, agar pegawai diingkungan Kemenag dijauhkan dari perbuatan munkar dan korupsi.

"Orang yang ingat dengan Tuhannya, dia tidak akan berani 'ngutil' (mencuri/korupsi)," ucap Gus Yaqut.

Jadi, lanjut dia, doa semua agama itu maksud (baik)-nya adalah untuk mengingatkan agar masing-masing umat di lingkup Kemenag tidak akan 'ngutil', tidak korupsi.

Baca Juga: Arief Poyuono Soroti Besaran Pajak Atta Halilintar per Tahun: Anak Muda Kreatif yang Sumbang Pemasukan Negara

"Supaya juga tidak ada kesan yang berpotensi korupsi itu (pegawai) yang beragama Islam saja. Asumsi saya, orang yang ingat kepada Tuhannya, maka dia tidak akan korupsi," ujar Gus Yaqut.

Diketahui sebelumnya, Gus Yaqut mengaku ingin semua agama yang diakui di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama dalam berdoa.

"Pagi hari ini saya senang rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua. Tapi akan lebih indah lagi jika doanya semua agama diberikan kesempatan untuk memulai doa," kata Gus Yaqut saat memberikan sambutan dalam rapat kerja nasional (rakernas) Kemenag 2021 pada Senin, 5 April 2021.

Baca Juga: Musni Umar Kutuk Keras Seruan 'Hoaks' Tangkap Anies, Ferdinand: Apanya Hoaks? Anda Cocok Jadi Pelawak!

Menurutnya, pernyataan itu sebagai otokritik terhadap lembaga yang dipimpinnya. Sebab dalam setiap kesempatan acara di Kemenag hanya menyertakan doa untuk agama Islam saja.

"Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat Ormas kegiatan agama, Ormas Islam Kementerian Agama. Kita sedang melakukan Rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja," tutur dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler