PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi program kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan membangun tugu sepeda.
Begitu pula dengan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar yang turut menanggapi dengan mengatakan bahwa program tersebut Anies jalankan untuk rakyat.
Bahkan menurut Musni Umar, semua janji politik Anies dilaksanakan dan pembangunan tugu sepeda itu bukanlah dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Pernyataan itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @musniumar, pada Sabtu, 10 April 2021.
"Semua program yg dijlalnkan Anies-Ariza utk rakyat. Pemihakan ke rakyat jelas dan dirasakan. Semua janji politik Anies-Sandi dilaksanakan. Smg bisa kritik diri janji-janji petugas partai banyak tdk dilaksanakan. Biaya bangun tugu sepeda bukan dr APBD," kata Musni Umar.
Tampak tak setuju dengan pernyataan Musni Umar tersebut, Ferdinand Hutahaean menanggapinya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Minggu, 11 April 2021.
Ia pun mengaku dirinya ingin sekali mengetahui, tanggapan anak Musni Umar dan mahasiswa-mahasiswinya saat membaca cuitan rektor tersebut.
"Hahahaha, saya jadi ingin bertanya ke anaknya pak Musni. Kira2 apa pendapat mereka membaca cuitan bapaknya seperti ini? Atau ingin bertanya kpd mahasiswa/i Ibnu Chaldun, bgmn perasaan mrk baca cuitan rektornya sprt ini?," ujar Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Diketahui sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menuturkan bahwa pembangunan tugu sepeda di kawasan Jalan Sudirman ini senilai Rp800 juta.
Riza menjelaskan bahwa dana pembangunan tugu sepeda tersebut tidak berasal dari anggaran pemerintah daerah.
"Anggarannya dari pihak kewajiban swasta. Dari pihak ketiga," ujar Riza.
Menurut Riza, pembangunan tugu sepeda itu masuk ke dalam proyek 11 jalur sepeda permanen yang akan dibangun di kawasan Sudirman tersebut.***