Adhie Massardi Kritik Nama Jalan Layang MBZ: Jadi Aneh di Tengah Gelombang Anti-Kadrun, Sebenarnya Ada Apa?

13 April 2021, 08:15 WIB
Mantan Juru Bicara Presiden RI ke-4 Gus Dur, Adhie Massardi. /Twitter @ArdhieMassardi

PR DEPOK – Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi turut mengomentari pengubahan nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated.

Seperti diketahui, pemerintah resmi mengubah nama Jalan Tol Layang Japek menjadi Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed pada Senin, 12 April 2021 pukul 8.00 WIB hari ini.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno pun memberikan keterangan terkait hal tersebut.

Baca Juga: Soroti Keputusan VAR yang Kerap 'Kontroversi', Collina: Jika Ragu, Ikuti Keputusan Wasit di Lapangan

Ia menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan dirinya secara langsung untuk meresmikan Jalan Tol Layang MBZ.

Hal tersebut diketahui juga dilakukan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Menurut keterangannya, penamaan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed merupakan bentuk balas budi pemerintah Indonesia kepada Pemerintah UEA.

Pasalnya, pemerintah UEA telah mencantumkan nama Jokowi pada salah satu jalan strategisnya terlebih dulu.

Baca Juga: Distribusi Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Alam Harus Segara Didistibusikan, Wagub NTT Ultimatum Pemda

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya, Adhie Massardi pun melontarkan pendapatnya.

Ia menilai bahwa penggunaan nama salah satu tokoh UEA yang masih hidup terlalu sederhana.

Penjelasan gunakan nama tokoh UEA yg masih hidup terlalu sederhana,” tulis Adhie Massardi melalui akun Twitter @AdhieMassardi pada Senin, 12 April 2021.

Cuitan Adhie Massardi.

Menurutnya, apabila pemerintah Indonesia berniat untuk menjaga hubungan baik kedua negara, bisa digunakan nama lain untuk penamaan jalan tersebut.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Jumhur Hidayat Ditetapkan Majelis Hakim Berlangsung pada 15 April 2021

Jika hanya utk jaga hubungan baik, kan bisa pakai nama lain,” tuturnya.

Ia lantas memberi contoh, yakni seperti penamaan Jalan Casablanca di salah satu kawasan ibu kota.

Contoh Jl Casablanca krn Jakarta sistercity ibukota Maroko,” ucap Adhie Massardi lagi.

Tidak hanya itu, ia mempertanyakan apa maksud dari pengubahan nama jalan tersebut di tengah gelombang ‘anti-kadrun’.

Baca Juga: Mantan Teroris Ungkap Teror Mabes Polri sebagai Rentetan Aksi Makassar: Tak Satu Komando, Tapi Menginspirasi

Di tengah gelombang anti-Kadrun nama Sheik MBZ jadi aneh. Sebenarnya ada apa?” katanya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Tags

Terkini

Terpopuler