Network
PR DEPOK - Mantan teroris, Sofyan Tsauri, menanggapi soal peristiwa teror yang terjadi di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 lalu.
Dalam dialog bersama Karni Ilyas, ia menilai bahwa setiap kejadian terorisme akan berkaitan satu dengan yang lainnya.
"Itu merupakan sebetulnya rentetan dari peristiwa di Makassar, walaupun mereka tidak diikat di satu komando, tetapi setiap kejadian terorsime itu menginspirasi bagi kegiatan yang lainnya, walaupun kelompoknya beda," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.
Lebih lanjut, Sofyan Tsauri mengatakan bahwa aksi teror di Makassar ini mungkin menginspirasi aksi terori di Mabes Polri yang terjadi hanya selang tiga hari setelah ledakan bom di Gereja Katedral.
Ia lantas menyoroti soal proses jual beli senjata yang digunakan terduga teroris Zakiah Aini untuk meneror Mabes Polri.
"Ternyata barang itu dibeli tanggal 17 Februari 2021, di Depok, dan dikirimkan dari Depok kemudian ke daerah Cipayung, Jakarta Timur pakai Gosend. Artinya tanggal 17 Februari dan kemudian tanggal 29 Maret 2021, berarti ada waktu satu bulan setengah dia telah mempersiapkan dirinya untuk melakukan amaliyat atau operasi daripada yang diklaim sebagai operasi jihad," tutur pria yang mengklaim dirinya sebagai mantan teroris itu.
Baca Juga: Syarat dan Cara Dapat KUR Alumni Kartu Prakerja untuk Dapatkan Bantuan Modal Usaha hingga Rp10 Juta
Menurutnya, pelaku pasti sadar bahwa senjata yang digunakannya itu tidak mematikan.
Oleh karena itu, tindakan Zakiah Aini tersebut, kata Sofyan Tsauri melanjutkan, memang konyol lantaran orang-orang seperti pelaku sejak awal bertujuan untuk mati syahid.
