Kelayakan Vaksin Covid-19 Sinovac, Simak Penjelasan Juru Bicara IDI

14 April 2021, 12:27 WIB
Jubir pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia, Iris Rengganis /Instagram/@iris.rengganis/

PR Depok - Vaksin buatan China seperti Sinovac layak digunakan karena efikasinya masih di atas ambang batas sebagaimana yang ditetapkan WHO.

Minimal efikasi yang diumumkan WHO minimal 50 persen. Jika diatas 50 persen, maka layak dan tetap aman digunakan.

Hal ini diutarakan Iris Rengganis sebagai juru bicara (jubir) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Rabu, 14 April 2021 dalam keterangan pers di Jakarta.

Baca Juga: Prediksi Liga Eropa: Slavia Prague vs Arsenal, Misi The Gunners Tembus Semifinal

Menurutnya yang sekaligus sebagai Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi, uji coba maupun uji klinis vaksin Sinovac sudah dilakukan.

"Nanti masalah efektivitas kan sambil berjalan. Kalau perlu nanti diulang, jadi enggak perlu diributkan. Yang penting dari WHO bisa lolos efikasinya. Segala penelitian kita lihat efektivitas vaksin," menurutnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara News.

"Di Brasil hasil uji menunjukkan angka 50,4 atau 50,3 persen untuk Sinovac.

Baca Juga: Minta Reshuffle Disegerakan, HNW: Harus Cermat Pilih Menteri Baru, Bukan yang Malah Menambah Beban Negara

"Karena kita butuh di masa pandemi, jadi kita tidak terlalu lihat merek lagi saat ini,

"Yang terpenting, vaksinnya tersedia dan aman. Soal efektivitas, tidak perlu menjadi persoalan yang sampai diributkan," tambahnya.

Menurutnya, efikasi tidak berdampak pada kesehatan dan tidak akan meracuni penerima vaksin.

Baca Juga: Tsamara Amany Kritik Sistem Keadilan: Waktunya Kita Berhenti Beri ‘Motivasi’ Seolah Kondisi Seiap Orang Sama

"Efikasi vaksin Covid-19 tidak bisa dibandingkan karena efikasi tiap negara berbeda-beda," katanya.

Dibutuhkan vaksin yang lebih banyak, karena ditargetkan sekitar 70 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19.

"Jadi, membutuhkan vaksin lebih banyak, kita menginginkan dari negara lain, untuk memenuhi kebutuhan, agar herd immunity tercapai," tutup Iris.***

 

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler