Habib Rizieq Selesaikan S3 dan Raih PhD, Refly Harun: Apa tak Sayang Orang Berpendidikan Malah Dipenjarakan?

16 April 2021, 08:26 WIB
Kolase potret Refly Harun (kiri) dan Habib Rizieq Shihab (kanan). /ANTARA dan tangkapan layar YouTube Refly Harun

PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, turut mengucapkan selamat kepada Habib Rizieq yang telah menyelesaikan program S3 di Universitas Sains Islam Malaysia.

Dalam keterangannya, ia berharap dengan didapatkannya gelar PhD ini, Habib Rizieq bisa memberikan lebih banyak kontribusi positif terhadap pembangunan bangsa.

"Saya melihat, sebenarnya Habib Rizieq sudah bermimikri menjadi tokoh yang tidak hanya sekadar bisa berteriak-teriak di depan massa, tetapi juga tokoh intelektual yang mampu diterima dan mampu berbicara di kalangan intelektual," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: 5 Tips agar Tubuh tetap Terhidrasi saat Puasa, Tidur Cepat dan Bangun lebih Awal Salah Satunya

Ia lantas menyoroti sikap Habib Rizieq saat mengadakan acara reuni daring 212 yang mengundang sejumlah tokoh penting dan intelektual.

Menurutnya, mantan Imam Besar FPI itu terlihat tidak demam panggung dan bisa menyampaikan materi tentang Revolusi Akhlak dengan baik di depan sejumlah tokoh tersebut.

"Habib Rizieq mampu berbicara tentang Revolusi Akhlak, dikaitkan dengan soal Pancasila. Bagaimana Revolusi Akhlak itu merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila, yang merupakan landasan ideal kita bagi berbangsa dan bernegara," tutur Refly Harun menjelaskan.

Baca Juga: Wanti-wanti Jokowi, Faisal Basri Bilang Jangan Sampai Dijuluki Presiden Pengumbar Janji Terbanyak, Ada Apa?

Pakar hukum itu lantas menganggap tidak relevan jika ada pihak yang menyebut bahwa Habib Rizieq adalah sosok yang anti terhadap nilai-nilai Pancasila.

Faktanya, kata Refly Harun, Habib Rizieq justru berusaha untuk mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya terhadap nilai-nilai Pancasila.

Dengan gelar PhD yang disandang oleh Habib Rizieq ini, Refly Harun lantas menyayangkan jika sampai orang berpendidikan malah dipenjarakan.

"Apakah kita tidak sayang dengan orang-orang yang punya pendidikan, kemudian punya kemampuan, tentu bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara."

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 B1525 Ditemukan di Batam dari Pekerja Migran, Kepala Dinkes Kepri: Pasien Sudah Sembuh

"Tapi kita lebih memilih untuk memenjarakannya, dengan sebab dan alasan yang bukan kejahatan sesungguhnya, dengan sebab dan alasan yang remeh temeh, sepele," katanya memaparkan.

Padahal, ujar Refly Harun, banyak kasus lain yang lebih merusak kemanusian serta lebih parah, seperti penembakan terhadap enam laskar FPI.

"Tetapi energi kita justru habis untuk menyidangkan Habib Rizieq, bukan menyidangkan kejahatan-kejahatan atau pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia sesungguhnya," tuturnya.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler