Sebut KPK Sudah Pantas Dihilangkan, Nicho Silalahi: Sejak Dipimpin Firli, KPK Punya Kesaktian Hilangkan Apapun

22 April 2021, 15:22 WIB
Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi. /Instagram @nicho_silalahi/

PR DEPOK - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi baru-baru ini menanggapi kabar terbaru dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Kabar tersebut yakni soal hilangnya politisi PDI Perjuangan Herman Hery dalam surat dakwaan mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara. 
 
Peristiwa itu lantas membuat Nicho mengkritisi kinerja KPK setelah dipimpin oleh Ketua KPK baru, Firli Bahuri.
 
Baca Juga: Enggan Komentar Soal Isu Keretakan Rumah Tangga Sule dan Nathalie Holscher, Putri: Diam Adalah Teman Sejati  
 
Sembari menyindir, dia menyatakan bahwa KPK saat ini jadi mempunyai kehebatan baru, yakni menghilangkan sesuatu. 
 
Kehebatan itu muncul, lanjut dia, tepatnya setelah Firli Bahuri menjabat sebagai Ketua baru lembaga antirasuah tersebut.
 
Cuitan Ruhut Sitompul.
 
"Semenjak dipimpin Firli @KPK_RI memiliki kesaktian menghilangkan apa aja," kata Nicho Silalahi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Kamis, 22 April 2021. 
 
Baca Juga: Bocoran Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17, Penuhi Persyaratan ini agar Lolos Seleksi
 
Kemudian, Nicho menyebutkan satu per satu hal yang hilang ketika KPK dipimpin oleh Firli, seperti hilangnya truk barang bukti korupsi hingga hilangnya nama politisi PDI Perjuangan dalam kasus dugaan korupsi eks Mensos Juliari. 
 
"dari mulai truk berisi barang bukti, emas ± 2 Kg hingga terakhir Herman Herypun hilang dari dakwaan," ucapnya. 
 
Mempetimbangkan hal yang terjadi pada KPK tersebut, selaku rakyat Nicho menilai lembaga KPK kini pantas untuk dihilangkan. 
 
Baca Juga: Cadangan Oksigen KRI Nanggala 402 Hanya Cukup 3 Hari ke Depan, Fahri Hamzah: Semoga Segera Ditemukan Selamat
 
Bahkan seolah geram, ia menyebut KPK sebagai lembaga Ad Hoc atau lembaga yang dibentuk untuk jangka waktu tertentu.
 
"Maka sebagai rakyat pemilik sah negri ini sudah sepantasnya juga lembaga Adhoc  @KPK_RI kita hilangkan," ujar Nicho menambahkan. 
 
Diberitakan sebelumnya, nama politisi PDI Perjuangan Herman Hery dikabarkan hilang dari surat dakwaan kasus dugaan korupsi eks Mensos, Juliari Peter Batubara. 
 
Baca Juga: Sebut HRS Berbohong, Ferdinand ke Refly Harun: Lebih Suka Berteman dengan Phd Bohong atau Lulusan SD Jujur?
 
Herman diketahui terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek. Dia diduga telah meminjam bendera dari beberapa perusahaan agar mendapatkan kuota pengadaan bansos. 
 
Tak hanya Herman, truk yang berisi berkas-berkas bukti kasus dugaan suap juga telah hilang ketika tim KPK mengadakan penggeledahan di kantor PT Jhonlin Baratama, Kalimantan Selatan. 
 
Hingga kini KPK masih mencari keberadaan truk tersebut dan akan tegas pada pihak mana pun yang sengaja menghalangi proses penyelidikan kasus korupsi Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
 
Baca Juga: Sempat Muncul Kontak KRI Nanggala-402 tapi Belum Bisa Naik, Henry Subiakto Doakan Crew agar Bisa Diselamatkan
 
"Prinsipnya kami akan tegas terhadap pihak-pihak yang sengaja menghalangi, baik langsung atau tidak langsung terhadap proses penyidikan perkara ini," ucap Jubir KPK, Ali Fikri.***
Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler