Sebut KRI Nanggala-402 tak Mungkin Bisa Diangkat, Ronnie Rusli: Terlalu Dalam, Indonesia Gak Punya Kemampuan

24 April 2021, 07:57 WIB
Ronnie Rusli komentari soal KRI Nanggala-402. /Instagram.com/@ronniehiguchirusli.

PR DEPOK – Dosen Universitas Indonesia (UI), Ronnie Higuchi Rusli mengatakan sangat besar kemungkinan kapal selam KRI Nanggala-402 tidak bisa diangkat ke permukaan laut.

Menurut Ronnie Rusli, posisi atau keberadaan KRI Nanggala-402 terlalu dalam, sedangkan Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk menjangkaunya.

Lebih baik di doakan saja untuk semua awak kapal selam. Tidak mungkin bisa diangkat kapal selamnya krn terlalu dalam dan negara RI tdk punya kemampuan,” Ronnie Rusli seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @Ronnie_Rusli.

Baca Juga: Haikal Hassan Akui Rindu Diserang Buzzer: pada Kemana Ya yang Biasa Memaki, Mencela, Memfitnah?

Cuitan Ronnie Rusli soal KRI Nanggala-402. Tangkap layar Twitter.com/@Ronnie_Rusli.

Sebelumnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan dari hasil pemodelan arus laut, ada kemungkinan kapal selam KRI Nanggala-402 terbawa arus ke timur, ke perairan lebih dalam.

"Melihat dari hasil pemodelan BPPT itu agak ketarik ke arah timur," kata Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Djoko Nugroho seperti dikutip dari Antara pada Sabtu, 24 April 2021.

Baca Juga: Keren, 27 Imam Asal Indonesia akan Diberangkatkan untuk Bertugas di UEA, Ini Daftar Nama-namanya

Hasil pemodelan itu menyertakan berbagai aspek, termasuk faktor jika kapal selam mengalami mati mesin, dengan begitu dikondisikan jika tidak ada tenaga di kapal selam maka kurang lebih kapal seperti terombang-ambing sehingga mengikuti arus.

"Dia (kapal, red.) mati nih di lokasi hilangnya kontak, dia terombang-ambing di lokasi, nah itu akan terbawanya ke arah timur," tuturnya.

Semenyata itu, KRI Nanggala-402 memiliki daya jelajah untuk kedalaman laut sekitar 250-500 meter.

Baca Juga: Sebut Menteri yang Dipecat Jokowi Justru Berpretasi, Ali Syarif: Catat Anies Baswedan, Rizal Ramli dan Terawan

"Tapi kalaupun sampai 500 meter itu juga tidak bisa terlalu lama menurut saya karena di situ tekanan itu sudah bisa memengaruhi kondisi dari badan kapal selam itu sendiri," ujarnya.

Jika kapal selam semakin dalam ke dalam lautan maka tekanan yang didapat juga semakin tinggi.

Apabila tekanan yang diterima sudah melebihi kekuatan tekan dari kapal selam, maka yang terjadi adalah masuknya air laut ke dalam tubuh kapal sehingga kapal selam bisa semakin berat dan semakin bisa turun ke dasar laut dan itu tentunya akan sulit.

Baca Juga: Tegas Gibran 'Larang' Jokowi Mudik ke Solo, Arief Munandar: Tapi Malah Dicibir, Orang Anggap Ini Pencitraan

Djoko menuturkan jika kapal tersebut meluncur ke arah timur atau ke arah tenggara dari perairan laut bagian utara Provinsi Bali maka bisa dipastikan kapal tersebut akan jatuh ke lokasi yang lebih dalam, tidak sekadar 700 meter tetapi bisa lebih dalam dari 700 meter.

"Tapi kalau misalnya tadi bahwa masih punya potensi kapal ini meluncur secara lateral terus semakin ke dalam kalau ke arah timur atau tenggara masuk ke dalam cekungan Bali yang lebih dalam. Tapi kalau dia meluncur ke arah utara ataupun ke arah barat itu semakin dangkal," tuturnya.

Sampai saat ini belum ada perkembangan dari hasil pencarian kapal selam itu, namun Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) dan tim serta pihak yang terlibat terus berupaya agar KRI Nanggala-402 dapat segera ditemukan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Ronnie_Rusli

Tags

Terkini

Terpopuler