PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon turut memberikan pendapatnya terkait kabar munculnya doa Qunut pada salat subuh.
Seperti diketahui, dikabarkan muncul pertanyaan soal doa Qunut dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
TWK tersebut sebelumnya diselenggarakan bagi pegawai dan penyidik KPK dalam rangka pengubahan status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Jansen Sitindaon melalui akun Twitter miliknya @jansen_jsp, mengaku bahwa dirinya terlambat mengetahui kabar tersebut.
“Seharian tak main twiter terlambat aku ngikuti wawasan kebangsaan ini,” kata Jansen Sitindaon sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 5 Mei 2021.
Menurutnya, jika hal itu memang benar terjadi, maka tes tersebut semestinya berganti nama menjadi tes wawasan keimanan.
“Serius, soalnya begini? Jika benar bukannya ini jd test wawasan keimanan ya?” ujarnya seraya bertanya.
Baca Juga: Warganet Terkejut, Mobil Toyota Alphard Seharga Rp1 Miliar Dijadikan Mobil Jenazah di China
Selanjutnya, Jansen Sitindaon menegaskan bahwa tes yang cocok bagi pegawai lembaga antirasuah itu yakni tes integritas.
“Harusnya yg cocok utk pegawai @KPK_RI ini test integritas,” ucap Jansen Sitindaon.
Hal itu, jelas dia, bertujuan agar kejadian seperti hilangnya barang bukti (Barbuk), kasus suap penyidik, dan sebagainya tidak kembali terjadi.
“Agar kejadian barbuk emas raib, penyidik disuap dll tidak terjadi lagi,” tuturnya mengakhiri cuitan.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Rp3,5 Juta untuk Tambahan Modal Usaha dari Kemensos
Sebelumnya, KPK telah melaksanakan TWK pada pegawainya untuk mengalihkan status mereka menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sekjen KPK, Cahya H. Harefa menerangkan bahwa hasil tes akan segera diumumkan dalam waktu dekat ini.
Di samping itu, beredar kabar yang menyebutkan adanya puluhan pegawai KPK yang tak lolos TWK dan terancam diberhentikan, salah satunya yakni penyidik senior KPK, Novel Baswedan.***