PR DEPOK - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Luqman Hakim belum lama ini menanggapi perhatian publik yang menyorot perbedaan konferensi pers Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Perbedaan yang terlihat dalam konferensi pers terbaru adalah adanya foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. Sedangkan, pada konpers sebelumnya tak pernah ada foto presiden dan wapres.
Mengomentari hal itu, Luqman Hakim lantas menjelaskan bahwa KPK merupakan lembaga resmi yang berada di dalam negara.
"KPK itu lembaga resmi di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Luqman Hakim seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @LuqmanBeeNKRI pada Kamis, 6 Mei 2021.
Maka dari itu, menurutnya, akan menjadi aneh apabila KPK tidak memajang foto pemimpin dan wakilnya serta bendera Indonesia.
"Justru aneh kalau di KPK tidak dipasang gambar Presiden dan Wakil Presiden RI serta bendera merah putih.," ucapnya menambahkan.
Dengan pertimbangan tersebut, Lukman Hakim meminta agar KPK terus memasang foto presiden dan wapresnya selamanya.
"Utk selamanya, saya minta selalu ada gambar Presiden, Wakil Presiden dan Bendera Merah Putih di KPK," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengakhiri cuitannya.
Seperti diketahui bersama, lembaga KPK saat ini tengah menjadi sorotan publik lantaran kebijakan pengalihan status pengawainya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) lewat tes wawasan kebangsaan (TWK).
Selain itu hal lain yang juga disorot publik adalah perubahan gaya konferensi pers yang dilakukan oleh KPK.
Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman dengan jeli menyebutkan perbedaan konpers tersebut, yakni adanya foto presiden dan wakil presiden serta bendera Merah Putih di bagian kedua sisinya.
Benny Harman menduga pemasangan barang-barang tersebut sengaja dilakukan oleh KPK dan pastinya memiliki pesan tersendiri.
Boleh jadi, lanjut dia, pesan yang disampaikan dari dipasangnya foto tersebut adalah karena Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin lah yang mematikan KPK saat ini.***