Penutupan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Sopir Angkot Terkena Dampaknya

9 Mei 2021, 10:10 WIB
Suasana di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Rabu, 5 Mei 2021. Mulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021, Stasiun Rangkasbitung tidak akan melayani naik turun penumpang KRL dan menghentikan operasi pelayanan Kereta Api Rangkasbitung Merak. /Kabar Banten/Purnama Irawan

PR DEPOK - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, meminta pengoperasian kembali stasiun kereta api Rangkasbitung guna memberikan penghasilan kepada mereka.

"Kami sangat terpukul usai dihentikan pelayanan penumpang di stasiun KA itu terkait dengan pelarangan mudik Lebaran 2021," kata Koordinator Aksi, Ilham dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Sabtu, 8 Mei 2021.

Penutupan stasiun kereta api Rangkasbitung berakibat tidak terdapat penumpang yang diantar angkot. Kejadian ini berujung pendapatan tidak diperoleh sopir angkot setiap hari.

Baca Juga: Seorang Anak di Aceh Bacok Ayah Kandungnya, Pelaku Lalu Coba Bunuh Diri dengan Gorok Lehernya

Padahal, penumpang dari stasiun kereta api Rangkasbitung memberikan pemasukan bagi sopir nntuk hari raya Idulfitri.

"Kami berharap Bupati Lebak bisa meninjau kembali penutupan stasiun itu sehingga tidak berdampak pada pengemudi angkot dan juga ojek," ujar Ilham.

Para supir angkot lebih menyetujui penerapan protokol kesehatan secara ketat ketimbang penutupan stasiun kereta api Rangkasbitung. Hal itu berupa memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).

Pemberlakuan protokol kesehatan disadari para supir angkot dapat mencegah penularan Covid-19. Namun, itu tidak perlu diiringi dengan penutupan stasiun kereta api Rangkasbitung.

Baca Juga: Ditanyai Soal Investasi Bodong 212 Mart, Haikal Hassan: Kok Tanya Saya?

Selama ini sopir angkot sudah mengalami kesulitan pendapatan menghadapi lebaran sejak tahun lalu.

"Kami menuntut Bupati Lebak mengajukan kembali ke Kementerian Perhubungan untuk membuka stasiun KA agar bisa melindungi ekonomi masyarakat kecil," ucapnya.

Sopir angkot jurusan Sunankalijaga-Mandala, Budi, mengamini sampai dua hari terakhir tidak membawa uang untuk pulang ke rumah. Malahan, setoran sebesar Rp60.000 per hari tidak bisa diberikan kepada pemilik kendaraan

Sebelumnya, Budi dapat memenuhi kebutuhan seminggu jelang lebaran. Hal itu guna membeli berbagai keperluan seperti bahan makanan pokok, pakaian anak-anak dan istri, serta pembayaran zakat fitrah.

"Kami merasa terpukul dan bingung setelah adanya penutupan stasiun KA, tidak ada pendapatan," tuturnya.

Baca Juga: Beredar Potongan Surat Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Ali Fikri: Kami Akan Cek Keabsahannya

Para sopir angkot yang melakukan demonstrasi tuntutan pembukaan stasiun KA di Terminal Mandala Rangkasbitung berjalan lancar.

"Kami mengapresiasi aksi pengemudi angkot yang kondusif dan aman," kata Petugas Pengamanan Terminal Mandala Ipda Suyatno.

Sebelumnya, KAI Commuter menyatakan sebanyak empat stasiun di Kabupaten Lebak, Banten tidak melayani penumpang mulai 6-17 Mei 2021. Langkah ini merujuk pelarangan mudik lebaran 2021.

"Keempat stasiun itu antara lain Rangkasbitung, Maja, Cikoya, dan Citeras," kata Anne Purba, VP Corporate Secretary PT KAI Commuter pada Kamis, 6 Mei 2021.

Dari empat stasiun tadi juga tidak melayani naik turun penumpang Commuterline dengan tujuan Rangkasbitung-Tanahabang. Selain itu KA Lokal Merak (relasi Rangkasbitung-Merak PP).***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler