Minta Maaf ke Palestina RI Tak Bisa Berbuat Banyak, Andi: Justru Kami Mohon Doa Jika Terjadi di Negeri Ini

12 Mei 2021, 08:30 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. /ANTARA/Aprillio Akbar

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, atas nama Indonesia, menyampaikan permintaan maaf ke Palestina karena tidak bisa membantu atau berbuat banyak atas konflik yang tengah terjadi.

Maafkan Indonesia, tak bisa banyak berbuat untuk Palestina,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @Andiarief__ pada Rabu, 12 Mei 2021.

Menurut Andi Arief, hal itu lantaran pemerintah Indonesia saat ini sudah tidak terlalu berperan di dunia internasional.

Baca Juga: Jokowi Pernah Tegas Tak Biarkan KPK Diperlemah, Cipta Panca: Harus Selalu Maknai Terbalik Ucapan yang Mulia

Pemerintah kami sudah tidak terlalu berperan di dunia internasional. Kehilangan legitimasi internasional akibat salah jalan politik dalam negeri,” tuturnya.

Dia pun justru meminta balik bantuan dan doa dari Palestina, jika suatu saat nanti keadaan itu semua terjadi di Indonesia.

Justru kami mohon doa jika suatu saat terjadi di negeri ini, bantu kami,” ujarnya.

Cuitan Andi Arief. tangkap layar Twitter @andiarief__

Diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan di daerah pendudukan Palestina, terutama Yerusalem memuncak akibat adanya pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah.

Baca Juga: Sebut Tidak Mudik Adalah Wujud Cinta kepada Keluarga, Satgas Covid-19: Negara akan Susah jika Faskes Kolaps

Tensi kian memanas saat aparat keamanan Israel menghalang-halangi Umat Islam Palestina menuju ke Masjid Al-Aqsa dan menjalankan ibadah pada minggu terakhir bulan suci Ramadan di tempat tersebut.

Kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian Israel di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa berlangsung setidaknya sejak Jumat, 7 Mei 2021 lalu, yaitu saat Umat Islam Palestina akan menjalankan ibadah Salat Jumat terakhir pada bulan suci Ramadan tahun ini.

Polisi Israel dilaporkan menyerang jemaah dengan peluru karet dan granat kejut dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, salah satu tempat suci bagi Umat Islam, Jumat pekan lalu.

Berdasarkan informasi, setidaknya, lebih dari 170 warga Palestina dan enam polisi Israel luka-luka akibat aksi kekerasan di Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Ramal Masa Depan Ikatan Cinta jika Arya Saloka Diganti Rizky Billar, Denny Darko: Nggak Seterkenal Sekarang

Satu hari setelahnya, kepolisian Israel mengerahkan lebih banyak pasukan di Masjid Al-Aqsa dan aparat kembali menghalang-halangi Umat Islam Palestina beribadah di tempat suci tersebut.

Banyak mobil dan bus yang mengantar jemaah diberhentikan oleh petugas, tetapi ribuan warga Palestina memutuskan berjalan kaki untuk tiba di Masjid Al-Aqsa.

Setidaknya, 90.000 orang diperkirakan berkumpul di Masjid Al-Aqsa, Sabtu, 8 Mei 2021, untuk beribadah dan menyambut datangnya Malam Lailatul Qadr.

Insiden di Masjid Al-Aqsa pada Jumat minggu lalu itu menjadi perhatian tidak hanya masyarakat setempat, tetapi juga warga dunia, termasuk di Indonesia, Turki, Amerika Serikat, dan banyak negara-negara berpenduduk mayoritas Umat Islam.

Baca Juga: Marhaen Djumadi jadi Plt Bupati Nganjuk, Khofifah: Tugas Prioritas Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat

Presiden Joko Widodo pun pada Senin, 10 Mei 2021, mengutuk keras pengusiran paksa warga Palestina di Sheikh Jarrah serta kekerasan terhadap Umat Islam Palestina di Masjid Al-Aqsa.

"Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan. Indonesia mengutuk tindakan tersebut," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa segera mengambil tindakan atas perbuatan aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @Andiarief__

Tags

Terkini

Terpopuler