Jokowi Diminta Izinkan Hamas Buka Kantor di Jakarta, Dewi: Bela Palestina Bukan Gitu, Cukup Bantu Moral-Moril

22 Mei 2021, 14:19 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Dewi Tanjung. /PMJ News

PR DEPOK – Pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengizinkan sayap militer Palestina, Hamas membuka kantor di Jakarta.

Menurut Hasmi, hal itu perlu dilakukan sebagai bentuk kontribusi Pemerintah Indonesia dalam membantu Palestina.

Pendapat tersebut disampaikan Hasmi Bakhtiar melalui akun Twitter pribadinya @hasmibakhtiar pada Jumat, 21 Mei 2021.

Baca Juga: Teroris Bersenjata Diduga Ada di Kabupaten Puncak dan Bergerak ke Perkampungan, Kapolda Papua Mulai Siaga

Pejuang Palestine telah menyelesaikan tugasnya untuk sementara berhasil menjaga AlQuds dan Palestine dari penistaan Israel. Sekarang giliran kita. Ayo pak @jokowi dan Bu @Menlu_RI izinkan Hamas membuka kantornya di Jakarta. Kita butuh diskusi dengan semua pihak,” katanya.

Saran yang diberikan Hasmi itu pun kemudian dikomentari oleh politisi PDI Perjuangan (PDIP), Dewi Tanjung.

Menurutnya, membantu Palestina tidak harus seperti itu.

Cuitan Dewi Tanjung.

Bela Palestine bukan Berarti Pemerintahan mau Memberikan izin HAMAS buka kantor perwakilan di Indonesia,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @DTanjung15 pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Baca Juga: Akui Sering Dapat Pesan dari Ibu-ibu yang Sebut Arya Saloka Selingkuh, Putri Anne: Heran, Ada Aja Waktunya

Dewi Tanjung mengatakan lebih baik membantu Palestina cukup dengan cara memberikan moral dan moril kepada rakyat Palestina.

Cukup berikan bantuan moral dan moril kepada Masyarakat Palestina,” ujarnya.

Sebelumnya, gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai pada Jumat kemarin yang ditentukan oleh mediator Mesir.

Baca Juga: BST Rp300 Ribu Diperpanjang hingga Juni 2021, Simak Cara Pendaftarannya di Sini

Presiden AS Joe Biden berjanji akan menyelamatkan kehancuran akibat pertempuran terparah dalam beberapa tahun dengan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Masing-masing pihak mengaku siap membalas pelanggaran gencatan senjata apa pun oleh pihak lawan.

Kairo mengatakan akan mengutus dua delegasi guna memantau gencatan senjata.

Baca Juga: Tantang Keseriusan Indonesia Bela Palestina, Hasmi: Terima Hamas di Jakarta, Kita Fasilitasi Senjata Mereka

Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, merencanakan perayaan publik atas apa yang disebutnya sebagai kemenangan atas musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.

Sedangkan di Israel ketenangan terasa pahit.

"Bagus bahwa konflik akan berakhir, namun sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, insinyur berusia 30 tahun, di Tel Aviv seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Sindir Anies Pamer Lampu Warna-warni di DKI, Ferdinand: Gak Langsung ke Palestina? Lebih Mantap tuk Pencitraan

Sejak pertempuran berlangsung pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 orang terluka akibat bombardir udara.

Israel mengaku telah menewaskan setidaknya 160 petempur di Gaza.

Otoritas menyebutkan jumlah korban tewas di Israel sebanyak 12 orang, dengan ratusan orang dirawat karena cedera akibat serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat warga mengungsi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler