112 Bangunan di Blitar Rusak Akibat Gempa Bumi, Warga Belum Terima Bantuan

22 Mei 2021, 15:48 WIB
Kondisi bangunan rumah warga yang rusak akibat gempa di Desa Jabung Kecamatan Talun, Blitar, Jawa Timur, Sabtu, 21 Mei 2021. /Antara Foto/Irfan Anshori/ANTARA FOTO

PR DEPOK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) menyatakan sebanyak 112 bangunan rusak mulai ringan sampai berat akibat gempa bumi.

"Dari hasil rekapitulasi data bangunan rusak akibat gempa bumi ada 112 bangunan rusak, terdiri dari 107 bangunan rusak ringan, empat bangunan rusak sedang dan satu rusak berat," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok dari Antara pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Salah satu bangunan yang juga rusak ialah rumah dari seorang warga Desa Jabung bernama Muhammad Jazuli.

Baca Juga: Lagu Terbaru BTS 'Butter' Capai 10 Juta Penonton Hanya dalam 13 Menit Usai Dirilis

Bagian belakang rumah Muhammad Jazuli ambruk dan terdapat retakan yang semakin lebar lantaran sudah ada sejak gempa sebelumnya.

"Tadi malam ambruknya. Saya saat kejadian sedang di rumah orang tua, sedangkan istri dan anak di rumah. Saat itu, istri memasak kedelai untuk bahan baku tempe ditinggal ke dalam rumah sebentar ada gempa tahu-tahu ambruk," ujarnya.

Dengan demikian, Jazuli khawatir untuk tempat tinggal, apalagi semua ruangan rumah ditakutkan akan ambruk sewaktu-waktu.

Dia hanya membersihkan bagian rumah yang rusak dan sisa material seperti batu bata, dan berbagai kayu diletakkan di belakang rumah.

Baca Juga: Sinopsis Gotti, Kisah Biografi Bos Mafia Asal New York dan Putranya hingga Harus Diincar Penegak Hukum

Jazuli menggunakan salah satu ruangan dari rumah untuk membuat tempe. Ruangan ini mengalami rusak berat, sehingga itu tidak dapat dipakai memproduksi tempe.

Begitupula bahan baku tempe tidak bisa digunakannya karena sudah bercampur dengan pasir. Jazuli memasak 25 kilogram kedelai untuk pembuatan tempe yang dijual keliling dan di pasar.

Oleh sebab itu, Jazuli berharap bantuan pemerintah untuk bisa memperbaiki rumahnya dan mengembangkan usaha tempe sebagai pendapatan keluarga.

Semenentara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai bangunan yang retak akibat gempa saat situasi yang berpotensi adanya gempa susulan di Blitar, Jawa Timur.

Baca Juga: Prediksi Liga Italia Inter Milan vs Udinese, Nerazzurri Siap Tutup Musim dengan Kemenangan

"Gempa susulan akan ada terus, dan bangunan yang mulai retak kalau bisa jangan dimasuki dulu, karena meskipun gempa susulan kecil bisa menyebabkan bangunan rubuh dan menimbulkan korban jiwa," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG M Sadly.

Menurutnya, walaupun gempa bumi susulan berkekuatan kecil, tapi tetap harus diperhatikan lantaran bisa merusak bangunan atau penurunan kekuatan strukturnya.

BMKG juga mendorong pemerintah daerah menerapkan konstruksi bangunan berstandar tahan gempa di pesisir selatan Jawa. Bangunan-bangunan ini seperti gedung sekolah dan perkantoran.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler