PR DEPOK - Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief belum lama ini mengkritisi pemerintah soal ekonomi negara dan pandemi Covid-19.
Awalnya, Andi Arief meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan kepada publik terkait kondisi keuangan hingga perkiraan penanganan Covid-19.
"Pak Jokowi harusnya jelaskan kondisi keuangan negara dan rencana apa untuk menanggulangi covid ini serta sampai kapan," kata Andi Arief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Andiarief__ pada Senin, 24 Mei 2021.
Alih-alih fokus pada dua hal tersebut, dikatakan Andi Arief, pemerintah malah sibuk membahas PPN hingga Tax Amnesty.
Padahal, menurut Andi Arief, sudah ada Undang-Undang (UU) yang memberikan kuasa soal budget untuk penanganan Covid-19.
Maka dari itu, ia meminta agar pemerintah secara terbuka menjelaskan kondisi ekonomi hingga rencana penanganan Covid-19 ke depannya.
Baca Juga: Selain banpresnpum.id, Cek Penerima BLT UMKM Tahap ke 3 di Link eform.bri.co.id/bpum
"Bukankah Perpu yg sudah jadi UU sdh berikan kekuasaan budget penuh melawan covid dan pelemahan ekonomi, koq ujug2 ada PPN, Tax amnesti dll. Perlu keterbukaan," ucapnya menjelaskan.
Kemudian, Andi Arief juga menyatakan bahwa rakyat kini sudah bosan dengan janji bombastis pemerintah.
"Rakyat bosan dengan janji pertumbuhan bombastis 7 persen," ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Baca Juga: Puan Berikan Arahan PDIP Jateng Tanpa Ganjar Pranowo, Ferdinand: Bu Mega Ikuti Rakyat Usung Jokowi
Oleh karena itu, lanjut dia, kondisi saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pemerintah untuk menjelaskan secara terbuka terkait berbagai skenario dalam penanggulan pandemi.
Selain itu, menurut Andi Arief, penanganan soal kemiskinan rakyat hingga nasib anak-anak yang tak bisa sekolah secara normal akibat pandemi juga penting dibicarakan oleh pemerintah.
"Saatnya bicara terus terang soal penanggulangan covid dg berbagai skenario, jelaskan tentang menyelamatkan rakyat dari kemiskinan dan pengangguran, saatnya jelaskan nasib anak2 kami yg tidak bersekolah secara normal," katanya mengakhiri cuitannya.