BNPT Sebut Tokoh Agama Adalah Garda Terdepan dalam Tindakan Pencegahan Penyebaran Ideologi Radikal dan Teroris

29 Mei 2021, 10:06 WIB
Dikrektur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ahmad Nurwakhid. /Tangkap layar/

PR DEPOK – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol. R Ahmad Nurwakhid mengungkapkan bahwa para tokoh agama adalah garda terdepan dalam melakukan tindakan pencegahan penyebaran dari ideologi radikal dan terorisme di lingkup masyarakat.

“Selama ini kelompok radikal terorisme dalam melakukan penyebaran pahamnya selalu membungkusnya dengan motif agama.

Padahal, hal tersebut tentunya sangat merugikan dan juga memfitnah agama tersebut,” ungkap Ahmad Nurwakhid dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara di Jakarta pada Sabtu, 28 Mei 2021.

Baca Juga: Kemenparekraf Sosialisasikan Program Desa Wisata, Sandiaga Uno ke Raffi Ahmad: Terima Kasih Bro Sudah Bantu

Oleh karena itu, menurut Ahmad penyelesaian masalah radikal terorisme yang mengedepankan agama sepatunya dimulai dari tokoh agama.

“Maraknya radikalisme ini merupakan cermin dari krisis spiritualisme,” ungkap Ahmad.

Ahmad juga meminta kepada para tokoh dari berbagai agama untuk selalu menengadahkan tangan untuk berdoa demi selesainya permasalahan radikalisme terorisme lewat program bernama Gugus Tugas Pemuka Agama.

“Permasalahan radikal terorisme adalah tanggung jawab bersama seluruh lapisan elemen bangsa ini.

Semua agama meyakini bahwa seseorang tidak akan menjadi sadar dan moderat tanpa hidayah dari Tuhan YME,” jelas Ahmad yang merupakan alumnus Akpol tahun 1989 ini.

Baca Juga: Berikan Pesan ke Rizky Billar dan Lesti Kejora, Soimah: Jangan Anggap Saya Ini Sok Orang Tua atau Sok Nasehati

Ahmad yang pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Banops Densus 88/Antiteror Mabes Polri menuturkan bahwa seluruh tokoh agama sebisa mungkin menunjukkan sesuatu yang bersifat spiritual.

Hal ini bisa terefleksikan lewat perilaku akhlak yang terpuji dan memberikan informasi mengenai sesuatu yang mengajak kepada kebajikan pada umat.

“Perlu disampaikan kepada umat bahwa semua aksi radikalisme dan terorisme tidak ada kaitannya dengan agama apapun tetapi terkait dengan pemahaman dan cara beragama yang menyimpang,” tutur Ahmad.

Ia juga menerangkan bahwa aksi radikalisme merupakan lawan dari seluruh agama.

Hal ini cukup berasalan mengingat tindakan terorisme dan radikalisme sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai dan prinsip agama yang mengedepankan persatuan, perdamaian, dan rahmat bagi seluruh alam semesta.

Baca Juga: Soimah Beri Pesan Mendalam Jelang Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar

“Aksi terorisme dan radikalisme ini dapat menimbulkan fitnah, perpecahan, dan juga menjadi musuh negara. Hal itu bertentangan dengan konsensus atau perjanjian bangsa ini, yaitu Pancasila, terang Ahmad.

Di sisi lain, H. Denny Sanusi selaku Sekjen Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) mengungkapkan keinginannya agar terjalin kerjasama antara LPOI dan LPOK beserta BNPT untuk dapat melakukan kegiatan sosialisasi.

Sosialisasi ini menyasar kepada komunitas keagamaan dan mengedukasi mengenai paham radikalisme yang berbahaya.

“Ajaran agama merupakan ajaran penuh kasih sayang, tidak ada ajaran agama yang mengajarkan hal negatif. Kalaupun ada, itu hanya oknum. Oleh karena itu, radikalisme adalah musuh kita bersama,” jelas Denny.

Baca Juga: Sebut Jika Mau Adil, Buka Lembar Jawaban TWK KPK ke Publik, Gus Umar: Pertanyaan TWK seperti Penyidik ke Napi

Sementara itu, Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) Dr. K.H. Anwar Sanusi menginginkan Gugus Tugas Pemuka Agama yang didirikan oleh BNPT bisa semakin mendorong tindakan menghilangkan penyebaran mengenai paham radikal terorisme di lintas agama.

“Melalui Gugus Tugas Pemuka Agama ini, insyaallah, kami bisa mencegah adanya paham radikal terorisme di tengah masyarakat yang sengaja dilakukan oleh oknum tertentu yang miskin terhadap spiritual,” tutur Anwar Sanusi.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler