PR DEPOK - Publik sempat dibuat heboh dengan pernyataan Eko Kuntadhi yang mengatakan bahwa Ustaz Adi Hidayat atau UAH menggelapkan dana donasi Palestina sebesar Rp60 miliar.
Dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Eko Kuntadhi sempat mengatakan bahwa dari dana untuk donasi Palestina yang terkumpul sebesar Rp60 miliar, UAH hanya menyerahkan sebanyak Rp14 miliar kepada Majelis Ulama Indonesia atau MUI.
Tak sedikit publik yang lantas mendesak agar UAH segera melaporkan Eko Kuntadhi lantaran dinilai telah menyebarkan fitnah tentang dirinya.
Banyak yang meminta agar Eko Kuntadhi yang kerap disebut-sebut sebagai buzzer istana ini diproses hukum lantaran ucapannya yang mengarah pada fitnah.
Namun, menurut tokoh Papua, Christ Wamea, orang-orang semacam Eko Kuntadhi ini akan sulit untuk diproses hukum jika mentor-mentor mereka 'masih ada'.
"BuzzeRp2 ini klu mentornya msh ada susah diproses hukum," ujar Christ Wamea, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi.
Baca Juga: Sebanyak 82.652 Orang Pasien RSD Wisma Atlet Telah Sembuh Sejak Maret 2020
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) sendiri dengan tegas telah membantah tudingan yang dilontarkan oleh Eko Kuntadhi ini.
Sang ulama lantas mengatakan bahwa ia siap untuk membeberkan rincian dana yang disalurkan ke Palestina.
Ia pun siap membuka secara transparan semua donasi yang terkumpul serta alokasinya.
Ustaz Adi Hidayat pun menyampaikan bahwa proses penyaluran donasi tersebut sudah tuntas dilakukan.
"Alhamdulillah proses pengiriman dana sudah tuntas di dua hal, yaitu pemenuhan kebutuhan mendesak di Gaza melalui teman-teman kita relawan di INH, kemudian MUI sudah kita transferkan juga, dititipkan kepada MUI untuk diteruskan dalam bentuk hal yang bermanfaat untuk teman-teman di Palestina," tutur UAH memaparkan.
"Kami mendengar ada rencana juga in sha Allah diwujudkan dalam bentuk rumah sakit, sehingga ada jariyah yang berkepanjangan," ujar sang ulama.
Baca Juga: Sudah 21 Tahun Lepas dari Indonesia, Ternyata Ini Alasan Timor Leste di Ambang Kebangkrutan
Sebelumnya, UAH mengumumkan bahwa jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan olehnya bersama MIRA (Ma'had Islam Rafiatul Akhyar) dalam waktu 6 hari adalah Rp30 miliar.
Disampaikan UAH, dana ini sepenuhnya diperuntukkan bagi warga Palestina untuk kebutuhan mereka usai serangan yang dilakukan Israel sebelumnya.***