PR DEPOK – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia melakukan perang badar melawan korupsi di Indonesia.
Seruan itu dilontarkan Firli Bahuri saat pelantikan pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) pada Selasa, 1 Juni 2021 kemarin.
“Dengan menjadi manusia yang adil dan beradab insya Allah sila ketiga persatuan indonesia akan menjadi kekuatan segenap bangsa indonesia dalam perang badar melawan korupsi," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Pernyataan Firli Bahuri tersebut lantas menuai berbagai tanggapan, salah satunya dari Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief.
Menurut Ali Syarief, Firli Bahuri lupa bahwa perang badar adalah perang hebat yang dimenangkan oleh pasukan Rasulullah SAW lantaran dilandasi kejujuran dan kekompakkan.
Sementara pasukan perang KPK saat ini, lanjutnya, sudah tidak berdaya karena telah dilucuti habis.
Tanggapan tersebut disampaikan Ali Syarief melalui akun Twitter pribadinya @alisyarief pada Rabu, 2 Juni 2021.
“Ketua KPK mengajak Perang Badar melawan Korupsi. Lupa, Perang Badar itu perang yg hebat. Dimenangkan oleh Pasukan Rosulullah, krn; Sosok Komandanya, Nabi/jujur, dan pasukannya kompak. Pasukan Perang elite KPK, justru telah dilucuti habis dan komandannya naik chopper main diatas,” katanya.
Lebih lanjut, pada pelantikan pegawai KPK menjadi ASN, Firli Bahuri juga mengingatkan bahwa siapapun yang melakukan tindakan korupsi merupakan pengkhianat Pancasila.
Baca Juga: Bumi Makin Panas, Jepang Optimis Capai Target Netral Karbon di 2050
"Kembali kami ingatkan kepada segenap bangsa Indonesia dimana pun berada bahwa siapa pun yang melakukan korupsi adalah pengkhianat Pancasila. Mengingat kejahatan kemanusiaan ini jelas sangat bertentangan dengan setiap butir Pancasila," tuturnya.
Ia meminta semua insan KPK wajib menjiwai Pancasila sebagai bagian dari penyelenggara negara dan pelaksana undang-undang.
"Kami segenap insan KPK wajib menjiwai Pancasila dalam menjalankan setiap kewajiban di mana kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, proporsionalitas, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia selalu kami kedepankan dan utamakan dalam pelaksanaan tugas pokok KPK," katanya.
Baca Juga: NASA Temukan Suara Misterius di Luar Angkasa, Mulai dari Suara Cekikan hingga Retakan
Firli Bahuri menegaskan KPK berpedoman teguh terhadap nilai-nilai Pancasila agar tetap istiqomah, independen, dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas yang diberikan negara dan rakyat Indonesia sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi.***