PR DEPOK – Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid melontarkan permintaan terkait pembatalan haji 2021.
Hidayat Nur Wahid meminta pemerintah tidak menyerah dan terus memperjuangkan hak calon jemaah haji untuk keberangkatan tahun 2021 ini.
Menurut Hidayat Nur Wahid, Indonesia dapat melakukan pendekatan melalui komunikasi dan jalur diplomasi mengingat Presiden Joko Widodo sebelumnya telah beberapa kali bertemu dengan Raja Arab Saudi, Salman Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Baca Juga: Singgung Soal Pembatalan Haji, Fadli Zon: Ada Masalah Serius Apalagi Malaysia dapat Tambahan Kuota
Lantas, Hidayat Nur Wahid berpendapat Presiden Jokowi dapat menempuh jalur diplomasi itu karena dia dan Raja Salman diketahui memiliki hubungan baik.
Terlebih, dikatakan dia, Raja Salman pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2017 silam. Presiden Jokowi juga pernah datang langsung ke Arab Saudi pada April 2019 dalam rangka membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi.
Berkat hal itu, Hidayat Nur Wahid berharap Presiden Jokowi dapat membuka peluang demi membahas soal kuota haji Indonesia tahun ini dengan Raja Salman.
Baca Juga: Garuda Dililit Utang hingga Rp70 Triliun, LaNyalla: Tawarkan Pensiun Dini, Bukan PHK Karyawan
“Ini penting dan bisa dilakukan Presiden Joko Widodo untuk membuktikan keseriusan pemerintah membela hak calon haji yang juga rakyat Indonesia,” kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Cara ini menurutnya dapat dilakukan Presiden Jokowi untuk membuktikan keseriusan pemerintah membela hak calon haji yang juga rakyat Indonesia.
Menurut dia, upaya semacam itu telah dilakukan pemerintah negara lain, salah satunya Malaysia lewat Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin.
Tidak ada pemberangkatan haji karena alasan kesehatan jemaah Indonesia, Hidayat Nur Wahid berpendapat alasan itu memang patut dipertimbangkan.
Akan tetapi, sejauh ini tidak hanya Indonesia yang belum mendapatkan kepastian terkait kuota, namun negara-negara lainnya pun serupa.
“Tetapi, negara-negara tersebut tidak serta merta membuat keputusan sepihak dengan pembatalan keberangkatan calon haji,” ucapnya menambahkan.***