Sebut Indonesia Kekurangan Penulis Skenario, Kemenparekraf Buat Membuat Program Scene

6 Juni 2021, 08:34 WIB
Industri film Indonesia kekurangan penulis skenario, Kemenparekraf menggelar masterclass scene karena percaya Indonesia punya urban legend. /Pixabay/Stokpic/Pixabay

PR DEPOK - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengalami kekurangan penulis skenario dalam industri film Indonesia.

"Kita kekurangan penulis, bukan ide cerita," kata Direktur Industri Kreatif Film, Animasi, dan Televisi Kemenparekraf, Syaifullah dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Minggu, 6 Juni 2021.

Kekurangan penulis skenario akibat sedikit penulis yang mampu mengembangkan ide cerita film dari kisah ribuan suku di Indonesia.

Baca Juga: Minta Dana Haji Diaudit Pihak Independen, Hilmi Firdausi: Dana Kemanusiaan Aja Diminta, Masa yang Fantastis Ga

"Kita punya urban legend banyak banget, itu kan potensi cerita dan butuh penulis, makanya kita keliling Indonesia," ucapnya.

Syaifullah mengemukakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah bekerjasama dengan Persatuan Karyawan Film Televisi Indonesia membuat masterclass pengembangan cerita untuk film, over the top (OTT) dan TV bernama ‘Scene’.

Kegiatan ini diharapkan melahirkan talenta baru di Tanah Air dalam menulis skenario yang dapat bekerja di industri kreatif.

"Kita mengkurasi orang-orang yang punya tulisan, novel, cerpen untuk ikut tapi bukan hanya nulis untuk cerpen aja tapi bisa menuangkan dalam skenario film," tuturnya.

Baca Juga: Hadapi Kepergian Ayah Tercinta, Ria Ricis dan Oki Setiana Dewi Tetap Tegar: Papa Wafatnya Keadaan Baik

Para peserta Scene dapat membuat skenario karakteristik Indonesia setelah memperoleh bimbingan dalam penulisan tersebut. Jadi, ini tidak hanya berisi tentang budaya saja, tetapi tentang kesederhanaan dan keseharian khas masyarakat.

"Kita pengin ada cerita-cerita yang memiliki karakter bangsa tapi punya sisi komersil seperti 'Laskar Pelangi', 'Yowis Ben', jadi kita berharap bisa punya cerita begitu, kuat sisi pesan, tapi juga ada nilai komersil, ada unsur uniknya," ucap Syaifullah.

Para peserta Scene yang terpilih, ujar Syaifullah, akan mengikuti loka karya selama dua minggu untuk memperdalam cerita yang dibuatnya. Kemudian, mereka akan melakukan presentasi di depan rumah produksi, televise, dan platform OTT.

Baca Juga: Soal Ibadah Haji, Mardani Ali Sebut Masih Ada Waktu Pemerintah Berdialog: Ayo! Usahakan, Man Jadda Wa Jadda

"Kita ada mentornya, tahun lalu ada Slamet Raharjo, Ninik L Karim, Rahabi Mandra, Titien Watimena, Fajar Nugros dan lainnya. Setelah dua minggu kita picthing kan tuh di depan PH, TV, OTT," ujarnya.

Para peserta Scene juga bisa mengikuti masterclass Scene dan dilibatkan di industri. Selain itu terlibat di film, sinetron dan OTT sebagai penulis pada tahun lalu.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler