PR DEPOK - Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha tampak menyindir Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto yang membahas soal praktik korupsi hingga mark up di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Dalam penjelasan di Podcast Deddy Corbuzier, Prabowo sebelumnya mengungkapkan bahwa dirinya tak terima apabila mark up atau penggelembungan dana terjadi sampai 600 persen.
Menanggapi soal mark up yang terjadi hingga ratusan persen itu, Abdillah Toha menyindir dengan seolah memuji Prabowo atas pernyataan itu.
Baca Juga: Sepeda 'Yamancal NMax' Membuat Polisi Terkecoh hingga Diinterogasi: Jangan Bikin Motor Gini Bos
"Hebat menteri kita yang satu ini," ucap Abdillah Toha seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @AT_AbdillahToha pada Senin, 14 Juni 2021.
Kemudian, menyoroti angka mark up yang disebutkan Prabowo, Abdillah Toha lantas menanyakan bagaimana apabila angkanya di bawah 600 persen.
Bahkan, Abdillah Toha mengaku penasaran apakah dengan di bawah 600 persen justru diperbolehkan oleh Prabowo.
"Kalau korupsi jangan sampai 600%. Kalau cuma 300% boleh ya pak?" ucap Abdillah Toha mengakhiri cuitannya.
Seperti diketahui sebelumnya, Deddy Corbuzier selaku tuan rumah dalam podcast-nya mempertanyakan ada atau tidaknya praktik korupsi hingga mafia di Kemenhan.
Deddy tampak penasaran bagaimana pandangan Prabowo selaku Menhan dalam menyikapi masalah tersebut.
Baca Juga: Tak Terlihat di Acara Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora, Dinda Hauw: Maaf Belum Bisa ke Sana
"Ya pasti ada (tindak korupsi, mafia dan lainnya) lah, yang itu saya bilang yang mau kita tertibkan, kita mau minimalkan. Caranya bagaimana? Kita susun suatu sistem," kata Prabowo di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Minggu, 13 Juni 2021.
Usai menjelaskan hal itu, Prabowo menegaskan bahwa dirinya takkan terima apabila mark up terjadi secara gila-gilaan, apalagi bila mencapai 600 persen.
Bahkan jika hal itu terjadi, ia menyatakan akan menolak menandatangani kontrak dan melaporkan itu kepada presiden.
"Yang penting buat saya, bagi yang sudah gila-gilaan, barang katakanlah X harganya. Kemudian mark up nya sampai 600 persen," ujar dia.
"Saya bilang maaf, mungkin banyak orang yang tidak suka sama saya, saya nggak mau tanda tangan. Saya akan lapor ke presiden," ucapPrabowo menambahkan.
Hal itu dilakukan karena Prabowo menyadari bahwa tanggung jawabnya sebagai menteri berat kepada presiden hingga kepada rakyat. Bahkan, ia mengaku takut dikutuk apabila menyetujui hal salah semacam itu.***