PR DEPOK – Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Andri Arianto menanggapi soal maraknya baliho bergambar Puan Maharani.
Baru-baru ini, baliho bergambar Puan Maharani yang merupakan Ketua DPR RI itu tampak bermunculan di sejumlah titik di Jawa Timur.
Munculnya baliho bergambar Puan Maharani itu pun lantas menarik perhatian dan berbagai tanggapan dari publik.
Baca Juga: Rafael Benitez Ditolak Fans Everton, Apa karena Ucapannya Tahun 2007?
Andri Arianto pun menilai maraknya baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani disebabkan karena ada aspirasi di tingkat ‘akar rumput’ untuk Pemilihan Presiden pada 2024.
“Kami lihat ini dorongan dari masyarakat agar Puan ikut maju dalam kontestasi pergantian kepemimpinan Nasional pada 2024,” ucap Andri Arianto dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 18 Juni 2021.
Untuk diketahui, sejumlah baliho berukuran besar yang terpasang itu bergambar dua foto Puan Maharani.
Baca Juga: Berikut 9 Ciri Orang yang Tidak Boleh Divaksin Covid-19 atau Ditunda Pelaksanaanya
Foto pertama memperlihatkan Puan Maharani yang tengah mengenakan baju merah dan tengah mengepalkan tangan kanan.
Kemudian foto berikutnya memperlihatkan Puan Maharani yang sedang memakai baju hitam dan tengah bicara di podium.
Tidak hanya itu, terdapat kalimat pesan dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno atau Bung Karno.
Baca Juga: Sedang Memiliki Pinjaman atau KUR dari Bank Bisa Daftar BPUM 2021? Simak Penjelasannya Berikut ini
Kalimat pesan tersebut berbunyi, “Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam”.
Lebih jauh, Andri Arianto menyoroti munculnya kelompok relawan yang mendukung Puan Maharani di banyak daerah.
“Ada juga baliho-balihonya. Artinya, ada dorongan dari bawah agar Puan ikut maju, meski secara pribadi belum menyatakan akan mencalonkan diri,” tutur dia.
Menurut penilaiannya, Puan Maharani juga memiliki pengalaman yang cukup memadai, antara lain seperti pernah menjadi anggota DPR RI, menteri, hingga saat ini menjabat ketua DPR RI.
Ia pun lantas menilai bahwa hal tersebut menjadi modal yang cukup signifikan untuk terlibat dalam kepemimpinan nasional.
Sebagai ketua DPR RI, kata Andri, Puan ikut mengawal program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bisa dibilang cukup memuaskan publik selama kepemimpinannya.
Demikian pula saat menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014-2019, lanjut dia, Puan Maharani mengeksekusi tidak sedikit program Presiden sesuai bidang tugas di kementerian.
Salah satu hal yang perlu diberi catatan, lanjut dia, Puan memang tidak bersikap ‘eksplosif’ di media.
“Baik itu media konvensional maupun media sosial, padahal sebagai politikus seharusnya ‘gila media’, termasuk media sosial,” ujar Andri Arianto.
Baca Juga: Bak ‘Sudah Jatuh Tertimpa Tangga’, BCL Hadapi Tudingan Buat Citra Buruk Bali karena Positif Covid-19
“Saya tidak tahu apakah memang Mbak Puan tipe orang yang bekerja tanpa ingin banyak gimmick di media atau bagaimana,” katanya lagi.
Tapi semestinya, lanjut dia, komunikasi publik itu diperlukan karena bagaimanapun ini medan politik itu politikus butuh popularitas.
“Ke depan diperlukan strategi komunikasi politik yang lebih komprehensif agar pengenalan Puan ke masyarakat semakin tinggi,” ucap dia.
Baca Juga: Ulil Kritik Pihak yang Setuju Jalur Sepeda Dibongkar karena 'Program Anies', Said Didu: Nanti...
Kendati terbilang masih lama, baliho bergambar Puan Maharani dinilai sudah sejalan dengan pernyataan elite PDI Perjuangan yang berniat mengusung Ketua DPR RI itu sebagai kandidat di Pilpres mendatang.***