Jokowi Raih Juara ‘Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan’, Yan Harahap: Banyak Buktinya, Susah Disangkal

29 Juni 2021, 18:40 WIB
Yan Harahap. /Instagram @yanharahap/

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mendapatkan gelar setelah sebelumnya dijuluki “The King of Lip Service” oleh BEM Universitas Indonesia (UI), kini presiden menjadi juara umum lomba “Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan” dari Aliansi Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Aliansi Mahasiswa UGM mengunggah poster gelar baru Jokowi tersebut di akun media sosial Twitter @UGMBergerak pada Minggu, 27 Juni 2021, disandingkan dengan poster BEM UI.

Dalam poster itu juga ditampilkan sejumlah berita yang memuat judul pernyataan Jokowi, di antaranya statement Jokowi soal masyarakat harus aktif sampaikan kritik ke pemerintah.

Baca Juga: BEM UI Dipanggil Usai Kritik Pemerintah, Fahri Hamzah: Rupanya Mental Orba Pindah ke Rektorat UI

Selamat kepada presiden Republik Indonesia @jokowi atas pencapaian dan prestasinya sehingga dapat meraih dua gelar terbaik yang diberikan oleh kami, mahasiswa. Indonesia Maju! Berani, Kritis, Bergerak. #AliansiMahasiswaUGM,” tulisnya.

Sikap Aliansi Mahasiswa UGM dalam mengungkapkan keresahan terhadap pemerintah itu pun menuai berbagai komentar, salah satunya dari politisi Partai Demokrat Yan Amarullah Harahap.

Tampak setuju, Yan Harahap mengatakan bahwa gelar yang disematkan kepada Jokowi tersebut memang susah disangkal lantaran banyak bukti jejak digitalnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Allied, Kisah Cinta Sepasang Kekasih yang Diuji Tekanan Perang Dunia II

Cuitan Yan Harahap. Twitter @YanHarahap

Memang banyak bukti jejak digitalnya. Susah disangkal itu,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Selasa, 29 Juni 2021.

Aliansi Mahasiswa UGM juga menyatakan sudah sejak lama konsisten melawan segala bentuk pembungkaman kebebasan mimbar akademik.

Berani, Kritis, dan Bergerak untuk menentang segala bentuk pembungkaman kebebasan akademik di dalam kampus, terlebih lagi selama era presiden @jokowi yang juga alumni @UGMYogyakarta telah menunjukkan adanya tekanan dan pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa selama ini. Bersatu!” ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Oldboy, Kisah Seorang Pria Mencari Tahu Penyebab Dirinya Diculik dan Dikurung Selama 20 Tahun

Diketahui sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) telah lebih dulu memberikan gelar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni menyebut presiden sebagai “The King of Lip Service” alias Raja Membual.

Julukan tersebut diberikan kepada Jokowi karena ia dinilai kerap mengobral janji manis yang seringkali tidak sesuai dengan realita.

Kritikan tersebut disampaikan BEM UI melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official pada Sabtu, 26 Juni 2021, lengkap dengan gambar poster Jokowi.

Baca Juga: Kapasitas BOR RSDC Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Hampir Penuh hingga Capai 96,3 Persen

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis BEM UI.

Berdasarkan beberapa hal yang dipaparkan, BEM UI pun menilai Jokowi hanya bisa mengumbar janji manis kepada rakyatnya namun tidak direalisasikan, sehingga layak dijuluki “The King of Lip Service”.

Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk ‘lip service’ semata,” ujar BEM UI.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler