Semprot Disinfektan dari Udara Dinilai Buang Uang, dr. Pandu: Kapan Sih Kita Lebih Cerdas Merespon Pandemi?

30 Juni 2021, 08:35 WIB
Epidemiolog FKM UI, dr. Pandu Riono. /Antara/Sugiharto Purnama/

PR DEPOK – Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono turut menyoroti kegiatan penyemprotan ribuan cairan desinfektan oleh pesawat milik TNI Angkatan Laut di wilayah Kabupaten Bangkalan dan Kota Surabaya, Jawa Timur, yang masuk zona hitam Covid-19.

Pandu Riono menilai penyemprotan disinfektan dari udara tidak ada manfaatnya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Menurutnya, kegiatan ini percuma karena hanya membuang uang.

Hari Gini, masih ada kegiatan semprot disinfektan dari udara? Disinfektan tidak ada manfaat cegah penularan Covid-19 dan mahal. Uang rakyat terpakai percuma,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @drpriono1 pada Rabu, 30 Juni 2021.

Baca Juga: Yayasan Sahabat Ciliwung Depok Buat Disinfektan Organik, Dilirik KLHK untuk Jajaki Kerja Sama

Lantas Pandu Riono menyinggung soal kecerdasan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Sekaligus ia menandai akun Twitter Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Kapan sih kita semua jadi lebih cerdas dalam merespon pandemi? @BudiGSadikin,” katanya.

Cuitan dr. Pandu Riono.

Sebagai informasi, pada Selasa, 29 Juni 2021 hingga pukul 12.00 WIB, Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 melaporkan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia bertambah 20.467 dan secara akumulatif sejak Maret 2020 menjadi 2.156.465 orang.

Data Satgas menyebutkan tambahan kasus Covid-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta (7.379 orang) diikuti Jawa Barat (3.908) dan Jawa Tengah (2.932 orang).

Baca Juga: Kasus Corona di AS 'Senyap-senyap' Alami Lonjakan Imbas Covid-19 Varian Delta

Sementara itu daerah yang pada Selasa tercatat mengalami tambahan kasus Covid-19 paling sedikit adalah Provinsi Sulawesi Barat, yakni delapan orang.

Kemudian, jumlah penderita Covid-19 yang sembuh hingga saat ini bertambah 9.645 sehingga total menjadi 1.869.606 orang.

Adapun untuk kasus kematian, bertambah 463 menjadi total 58.024 secara akumulatif. Jawa Barat melaporkan angka kematian tertinggi, yakni 112 jiwa, diikuti DKI Jakarta 80 jiwa dan Jawa Timur 78 jiwa.

Menurut Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jumlah kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri bertambah 10.359 menjadi total 228.835 pasien (kasus aktif) pada Selasa.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Menyebar, WHO Himbau Orang yang Divaksin Harus Tetap Memakai Masker

Sementara angka suspek dilaporkan 132.723 orang dan spesimen yang diuji sebanyak 143.957.

Angka penularan itu masih tergolong tinggi pascalibur lebaran. Sebelumnya, angka penularan Covid-19 di Indonesia sempat menyentuh kasus tertinggi pada Minggu, 27 Juni 2021 dengan tambahan 21.342 pasien.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @drpriono1

Tags

Terkini

Terpopuler