Satgas Penanganan Covid-19 Tandai Gelombang Kedua Dilihat Dari 125.396 Kasus Ini per Minggu

30 Juni 2021, 16:30 WIB
Prof. Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19. / Instagram.com/@wikuadisasmito

PR DEPOK - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan Indonesia mengalami gelombang kedua kasus Covid-19 hanya dalam waktu enam minggu.

“Hal ini menandakan second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 29 Juni 2021.

Penilaian gelombang kedua didasarkan jumlah kasus mingguan pada puncak pertama lonjakan 89.902 kasus positif Covid-19 pada awal 2021. Saat ini mencapai 125.396 kasus positif Covid-19 per minggu yang mencetak rekor tertinggi selama pandemi Covid-19,

Wiku Adisasmito mengemukakan lonjakan kasus positif Covid-19 pasca periode libur Idul Fitri sampai 381% atau hampir lima kali lipatnya dibandingkan titik kasus terendah. Puncak kasus pertama terjadi pada Januari 2021 naik sebesar 283% dari titik kasus terendah selama 13 minggu.

Baca Juga: Cara Mencegah Munculnya Jerawat pada Wajah dan Hidung

"Padahal, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244%," ucapnya.

Kenaikan kasus positif Covid-19 pada puncak pertama dan puncak kedua dikontribusikan oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

"Masyarakat terutama di ketiga provinsi ini harus berkontribusi dalam menekan lonjakan kasus Covid-19. Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting," tukasnya.

Kemudian, ini disusul oleh Jawa Timur, sedangkan Sulawesi Selatan hanya berkontribusi pada puncak pertama kasus positif Covid-19. Posisi Sulawesi Selatan digantikan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada puncak kedua kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Tolak ke RS Meski Sakit Parah, Keluarga Ungkap Kondisi Ferry Irawan: Terbaring Lemah, Fatal Jika Tak Ditangani

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 memperkirakan dampak kenaikan kasus Covid-19 pasca libur lebaran berlangsung selama tujuh sampai delapan pekan. Hal ini berbeda dibandingkan tahun lalu lonjakan kasus hanya terjadi enam pekan.

"Dampak dari periode libur panjang biasanya terjadi empat sampai enam minggu minggu lamanya. Namun dengan periode tambahan ini bisa bertahan selama tujuh sampai delapan minggu," ucap Wiku Adisasmito

Kenaikan kasus Covid-19 pasca lebaran terhadi akibat periode tambahan arus balik ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sepekan pasca Lebaran.

Baca Juga: Ikatan Cinta 30 Juni 2021: Mama Sarah Panggil Psikiater, Al Terus Mencari Bukti Kasus Pembunuhan Roy

Wiku Adisasmito mengungkapkan dampak liburan pasca lebaran pada pekan keempat naik hingga 112,22%.

Lima provinsi yang menyumbang kenaikan kasus covid-19 adalah Jawa Tengah sebesar 281,59%, DKI Jakarta naik sebesar 263,26%, dan Daerah Istimewa Yogyakarta naik sebesar 172,03%. Kemudian, Jawa Timur naik sebesar 102,74% dan Jawa Barat naik sebesar 58,75%.

"Hal ini terjadi karena tahun lalu Indonesia masih di tahap awal penanganan pandemi dan kita masih menyesuaikan diri terhadap situasi dalam melakukan penanganan Covid-19 yang tentunya masih serba terbatas," ujarnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler