PR DEPOK - Mantan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi angkat bicara soal kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Menurut Teddy Gusnaidi, aparat tidak akan mampu memantau sebegitu banyak pelanggaran pada jam malam jika terlalu banyak rambu-rambu dalam PPKM Darurat.
Kemudian, Teddy Gusnaidi menuturkan bahwa apabila jalanan ditutup maka paling tidak akses masuk terjadinya kerumunan akan dapat dihindari.
Hal tersebut dilontarkan Teddy Gusnaidi lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi.
"Pak @Jokowi, aparat tidak akan mampu memantau sebegitu banyak pelanggaran pada jam malam. Tapi dgn ditutup jalanan, paling tidak akses masuk terjadinya kerumunan, dapat dihindari. Setiap jam petugas bisa patroli menyusuri jalanan untuk memantau jika ada yang coba buat berkerumun," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa jika tidak ada orang yang hilir mudik di jalanan, maka penjual makanan pinggir jalan juga akan tutup.
Baca Juga: Bukan Ivermectin, Pakar Penyakit Menular Sarankan Pakai Obat Ini untuk Mengobati Covid-19
"Lagian jika sudah tidak ada org hilir mudik dijalanan, maka penjual makanan dipinggir jalan yg jadi potensi org berkumpul, otomatis tutup," tutur dia dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 2 Juli 2021.
Akan tetapi, dikatakan dia, jika masih ada orang berlalu lalang maka penjual makanan pinggir jalan akan bermunculan karena adanya pembeli.
"Tapi jika jalanan tidak ditutup, orang masih lalu lalang, maka akan bermunculan penjual makanan dipinggir jalan, karena ada pembeli. @jokowi," ujarnya lagi.
Jika masih banyak yang berjualan juga, Teddy Gusnaidi menegaskan akan banyak juga yang berlalu lalang, karena jalanan tidak ditutup.
Dengan terbatasnya aparat untuk memantau, ia memastikan bahwa PPKM Darurat akan gagal karena masih adanya penyebaran virus pada jam malam.
"Dengan begitu banyaknya penjual makanan dipinggir jalan, dengan begitu banyak orang lalu lalang karena jalanan tidak ditutup, dengan terbatasnya aparat untuk memantau, maka saya pastikan PPKM Darurat gagal. Karena masih terjadi transaksi penyebaran virus pada jam malam. @jokowi," ujarnya mengakhiri.
Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan menerapkan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa-Bali, mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021.
Keputusan PPKM Darurat ini dikatakan Jokowi berdasarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk menteri, kepala daerah hingga para ahli.
PPKM Darurat ini akan meliputi pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah diberlakukan.***