Harga Vaksin Berbayar Capai Rp879 Ribu, Said Didu: Pengakuan bahwa APBN Sudah Tak Cukup untuk Vaksinasi Gratis

11 Juli 2021, 15:29 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. /YouTube MSD

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, turut menanggapi program Vaksinasi Gotong Royong yang akan mulai diterapkan besok, 12 Juli 2021.

Said Didu menyoroti langkah pemerintah dalam menyelenggarakan program vaksin berbayar, yang disebut Vaksinasi Gotong Royong.

Dalam keterangannya, Said Didu menyinggung soal keputusan Kementerian Kesehatan untuk memasang tarif vaksin Covid-19 yang mencapai harga Rp879.140.

Baca Juga: Sebut Rizal Ramli Presiden Negeri ProDem, Ferdinand: Rakyatnya Belasan Aja Gak Sejahtera, Gimana Ratusan Juta?

Menurutnya, program vaksin berbayar ini sama saja dengan pengakuan bahwa dana APBN Indonesia sudah tidak mencukupi untuk memberikan vaksin gratis bagi seluruh rakyat.

"Pengakuan bhw dana APBN kita sdh tidak cukup utk vaksinasi gratis," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu.

Cuitan Said Didu. Tangkap layar Twitter @msaid_didu

Untuk diketahui, sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi memaparkan harga vakasin dosis lengkap Sinopharm berbayar untuk individu.

Baca Juga: Lirik 'Line By Line', Lagu Kolaborasi JP Saxe dan Maren Morris dari Album Dangerous Levels Of Introspection

Ia menyampaikan bahwa harga untuk dua kali dosis vaksin berbayar tersebut adalah Rp879.140 per orang.

"Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021," ujar Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Antara pada Minggu, 11 Juli 2021.

Keputusan Menteri Kesehatan tersebut juga menjelaskan tentang sejumlah aturan soal penetapan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19 dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Baca Juga: Termasuk Larangan Salat Idul Adha, Pemkot Depok Keluarkan SE Lanjutan pada Masa PPKM Darurat

Lebih lanjut, Siti Nadia menuturkan bahwa sesuai dengan keputusan tersebut, harga tiap dosis vaksin berbayar ini adalah Rp321.660, ditambah tarif layanan Rp117.910.

Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan dua dosis vaksin berbayar ini, maka harga yang harus dibayarkan adalah Rp879.140 per orangnya.

"Untuk satu orang kan butuhnya dua dosis, jadi dikalikan dua menjadi totalnya Rp879.140," tuturnya.

Baca Juga: Kemenkes Minta Industri dan Pedagang Besar Farmasi Tidak Menahan Obat bagi Masyarakat

Program Vaksinasi Gotong Royong ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat pemberian vaksin.

Kendati ada vaksin berbayar, tetapi vaksin Covid-19 yang gratis juga tetap diberikan kepada masyarakat.

Layanan vaksinasi Gotong Royong ini akan mulai diberikan pada 12 Juli 2021 di 8 klinik Kimia Farma.

Baca Juga: HNW Minta Jokowi Minta Maaf ke Rakyat karena Belum Berhasil Atasi Covid-19, Ferdinand: Politisi Tak Tau Malu

Delapan klinik Kimia Farma tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari

2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari

3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari

Baca Juga: Ingin Jadi Pengusaha Wanita Sukses dan Percaya Diri? Ikuti 3 Rahasia Menurut Seorang Pakar

4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari

5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari

6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari

Baca Juga: Vaksin Berbayar Dijual Mulai Besok, Azzam ke Jokowi: Dapatkah Tuan Paksakan Diri tuk Konsisten Kali Ini Saja?

7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari

8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari.***

 

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler