Ade Armando Singgung Kematian karena Covid-19 di RI dan Inggris, Said: Ya Allah Cukup Seorang yang Seperti Ini

19 Juli 2021, 15:01 WIB
Muhammad Said Didu. /Tangkap layar YouTube MSD

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengomentari pernyataan Ade Armando yang membandingkan jumlah kematian karena Covid-19 di Inggris dan Indonesia.

Said Didu menyoroti tindakan Ade Armando yang membandingkan jumlah orang meninggal karena Covid-19 di Inggris yang lebih tinggi daripada Indonesia.

Membaca pernyataan Ade Armando yang diunggah di akun Twitter @aderarmando1 itu, Said Didu nampak kesal dan berharap tak ada lagi orang seperti Ade dilahirkan di Indonesia.

Baca Juga: Kondisi Kadar Oksigen yang Rendah Dapat Sebabkan Hipoksemia, Berikut Kadar Normalnya Menurut Ahli Paru

"Ya Allah cukup satu orang seperti ini yg engkau lahirkan di Indonesia," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu.

Tak hanya itu, Said Didu pun menyayangkan sikap Dosen Universitas Indonesia (UI) itu yang menganggap nyawa manusia hanya sebatas angka.

"Nyawa manusia dihargai hanya sekedar angka," tuturnya menambahkan.

Cuitan Said Didu. Tangkap layar Twitter @msaid_didu

Baca Juga: Sinopsis Film Mile 22, Aksi Iko Uwais Beradu Akting dengan Mark Wahlberg Tayang di Bioskop Trans TV Malam ini

Sebelumnya, publik sempat dibuat heboh dengan unggahan Ade Armando yang membandingkan jumlah penduduk yang meninggal karena Covid-19 di Inggris dan Indonesia.

Dalam cuitannya, Ade Armando menunjukkan Inggris memiliki jumlah kematian lebih tinggi, yakni mencapai 128 ribu, padahal jumlah penduduknya jauh lebih sedikit dari Indonesia, yakni mencapai 68 juta penduduk.

Sementara itu, Ade Armando juga menuliskan data bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta jiwa, memiliki jumlah kematian karena Covid-19 mencapai 73 ribu.

Baca Juga: Jangan Tertipu, Begini Cara Bedakan Oximeter Asli dan yang Palsu

Perbandingan yang dibuat oleh Ade ini sontak menuai banyak kritik dari publik.

Pasalnya, sang dosen UI dianggap tak sepantasnya melihat kematian hanya sebatas angka.

Beragam kritik pun dilontarkan oleh warganet di unggahan akun Twitter Ade Armando itu.

"Pak, 73 ribu itu manusia. Bukan segumpal lumpur. Ada banyak orang kehilangan tulang punggung, anak semata wayang, seorang ibu, dll. Jangan remehin nyawa orang. Sudah lantang, pandir pula," kata akun @iba***.

Baca Juga: Kemenparekraf Kirim Delegasi ke AS tuk Promosi Wisata, dr Pandu ke Sandiaga Uno: Ngapain? Mbok Punya Empati

"Sekelas dosen ngomongin nyawa ornag udah kaya kacang, hebat. Semoga nanti pas meninggal masih ada yang mau mengurus ya, Pak. Ga dianggap remeh seperti bapak meremehkan nyawa orang lain," ujar @Ger***.

"Artinya, 73.000 nyawa melayang itu cukup kecil d banding Inggris ya? Coba bayangkan 73ribu itu nyawa korban perang, kecil ato Besar? Jangankan 1000 orang, 1 nyawa saudara yg meninggal saja sungguh penuh penyesalan bagi keluarga yg d tinggalkn. ternyata 73rb tu kcil bgi bg ade," kata akun @Mzt***.

Sebagian publik dibuat heran dengan adanya perbandingkan tingkat kematian yang dibuat oleh Ade Armando.

Baca Juga: Survei Serologi Covid-19: Setengah Penduduk Jakarta Terdeteksi Mempunyai Antibodi Covid-19

Tak sedikit yang beranggapan bahwa perbandingan tersebut dibuat untuk memperlihatkan bahwa Indonesia tidak seburuk itu dalam menangani pandemi Covid-19.***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler