Jokowi Sebut RI Butuh Napas Panjang Hadapi Pandemi, Gde Siriana: Napas Rakyat Sudah Pendek, Sediakan Oksigen!

20 Juli 2021, 14:50 WIB
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf. /Twitter @SirianaGde

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia masih memerlukan napas yang panjang lantaran belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Terlebih, belum lama ini WHO juga memperkirakan akan ada varian baru Covid-19 setelah varian delta sehingga membuat pandemi bisa lebih panjang.

"Artinya, kita butuh ketahanan napas yang panjang. Oleh sebab itu, saya meminta kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota yang didukung oleh seluruh jajaran Forkopimda agar semuanya fokus kepada masalah ini. Baik sisi Covid-19 maupun sisi ekonomi,” ujar Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 20 Juli 2021.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Religi yang Cocok Menemani Libur Idul Adha, Salah Satunya Sang Kiai

Pernyataan Jokowi tersebut kemudian dikomentari oleh Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf melalui akun Twitter pribadinya @SirianaGde.

Gde Siriana menilai jika Indonesia memerlukan napas yang lebih panjang untuk menghadapi pandemi, kini di saat yang bersamaan pula napas rakyat sudah pendek dan tersengal-sengal akibat Covid-19.

Oleh karena itu, Gde Siriana menekankan pemerintah segera menyediakan oksigen untuk rakyat agar bisa bernapas panjang lagi.

Baca Juga: Idul Adha 1442 H, Khofifah Indar Parawansa Beri Pesan: Semoga Kian Meningkatkan Solidaritas Kemanusiaan

Cuitan Gde Siriana. Twitter @GdeSiriana

Sementara nafas rakyat sudah pendek, tersengal-sengal pula. Sediakan oksigen segera agar nafas rakyat panjang lagi. Demen banget sih main kata2 yg gk dipahami rakyat,” katanya.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi memandang untuk menghadapi pandemi Covid-19 dibutuhkan kepemimpinan di lapangan yang kuat, yang menguasai lapangan serta bergerak cepat dan responsif.

“Kepemimpinan lapangan ini harus kuat di semua level pemerintahan, dari level atas sampai level kecamatan, tingkat kelurahan dan desa,” katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Laksanakan Salat Idul Adha di Halaman Istana Bogor

Jokowi juga memahami masukan aspirasi masyarakat yang meminta agar kegiatan sosial dan ekonomi bisa dilonggarkan.

Menurutnya hal itu bisa dilakukan jika kasus penularan Covid-19 sudah rendah dan jika kasus dengan gejala berat yang masuk ke rumah sakit juga sudah rendah.

“Bayangkan, kalau pembatasan ini dilonggarkan, kemudian kasusnya naik lagi, dan kemudian rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien yang ada, ini juga akan menyebabkan fasilitas kesehatan kita menjadi kolaps. Hati-hati juga dengan ini,” tuturnya.

Baca Juga: Bantuan Sosial yang Direncanakan Cair dalam Waktu Dekat, di antaranya PKH, BST, BPNT, dan BLT Dana Desa

Lebih lanjut, Kepala Negara juga menegaskan pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama menjaga jarak dan memakai masker. Hal ini karena merupakan salah satu dari dua kunci utama menyelesaikan pandemi Covid-19, selain vaksinasi.

“Kuncinya sebetulnya hanya ada dua sekarang ini. Hanya ada dua. Mempercepat vaksinasi. Sekali lagi, mempercepat vaksinasi. Yang kedua, kedisplinan protokol kesehatan utamanya masker, pakai masker,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler