Pemerintah Kembali Dapatkan Pasokan Vaksin Sinovac Sebanyak 8 Juta Dosis dalam Bentuk Bahan Baku

22 Juli 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac. /Bloomberg

PR DEPOK – Pemerintah kembali mendapatkan pasokan vaksin Covid-19 yang akan digunakan pada percepatan program vaksinasi nasional demi target meraih kekebalan komunal atau herd immunity.

Pada hari Kamis, 22 Juli 2021 sebanyak delapan juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk vaccine di Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

“Hari ini kita menyambut kedatangan vaksin Sinovac tahap ke-29 sebanyak delapan juta dosis. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah menjaga seluruh bangsa Indonesia dari bahaya virus COVID-19. Karena itu kita menyambut baik hadirnya vaksin ini dan semoga akan semakin memperkuat langkah kita melewati ujian yang sungguh kita rasakan berat ini,” ungkap Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sekretariat Kabinet saat menyambut kedatangan vaksin melalui keterangan pers.

Menag menjelaskan, bahwa program vaksinasi adalah bagian penting dalam proses menuju herd immunity.

Baca Juga: Syuting Ditunda demi Jaga Kualitas Naskah, Hospital Playlist 2 Tidak Akan Tayang pada 29 Juli 2021

Sejak awal 2021 yang lalu, pemerintah akan terus melancarkan program ini demi melindungi masyarakat dari penularan virus Covid-19.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, pemerintah sudah menargetkan program vaksinasi sebanyak dua juta orang sehari di bulan Agustus. Tentu ini membutuhkan pasokan vaksin yang cukup dan kedatangan vaksin tahap ke-29 ini akan mendorong percepatan program vaksinasi secara nasional,” jelas Menag.

Menag juga mengatakan bahwa program vaksinasi tidak akan berjalan dengan lancar dan optimal tanpa adanya dukungan masyarakat luas.

Maka dari itu Yaqut meminta seluruh lapisan elemen bangsa serta tokoh agama serta pimpinan organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga keagamaan untuk secara kolektif menyukseskan program ini dengan melakukan tindakan proaktif dengan mengunjungi pusat-pusat vaksinasi dan membantu menyebarkan informasi ini kepada seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Tegaskan Hanya Lockdown yang Hentikan Penyebaran Covid-19, Andi Arief: Bukan Menata Ulang Presiden 3 Periode

“Program vaksinasi ini merupakan penjabaran dari ajaran agama kalau kita mau gali lebih dalam lagi, karena setiap umat yang beragama wajib menjaga keberlangsungan hidup sebagai karunia Tuhan yang paling besar.

Menjaga kehidupan adalah langkah yang paling mulia agar kita bisa selalu mengagungkan Tuhan lebih lama sepanjang hidup kita di dunia. Sehingga program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah ini sejalan dengan spirit kita dalam beragama untuk menjaga keberlanjutan kehidupan,” jelas Menag.

Sementara itu, Menag juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga kedisiplinan dengan mengaplikasikan protokol kesehatan (prokes) agar mampu menjaga keselamatan bersama dari bahaya Covid-19.

Yaqut juga menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat agar memiliki kepedulian sehubungan dengan lingkungan dan saling mengingatkan mengenai pentingnya memelihara prokes.

Baca Juga: Usai Berjuang Cari Donor Darah, Arbani Yasiz Berduka Kehilangan sang Ayah karena Covid-19

“Saat ini kita sedang menjalani masa PPKM Level 4 dan Level 3 sebagai pilihan untuk menyempurnakan ikhtiar mengurangi tingkat penularan virus, kami mengajak kepada seluruh umat beragama untuk bersama-sama menyukseskan kebijakan ini dengan tetap taat dan patuh terhadap ketetapan yang sudah ditentukan,” ungkap Menag.

Menag juga kembali memberikan imbauan kepada masyarakat yang berada pada wilayah PPKM Level 4, PPKM Level 3, Zona Merah, dan Zona Oranye untuk memaksimalkan ibadah di rumah masing-masing.

“Kepada masyarakat yang berada di zona PPKM Level 4, Level 3, dan Zona Merah atau Oranye, kami terus mengajak menjalankan aktivitas dan beribadah di rumah untuk sementara waktu sampai situasi memungkinkan untuk kita semua melakukan mobilitas. Yakinlah bahwa Tuhan akan selalu hadir dalam setiap diri makhluk-Nya yang datang dan berdoa di dalam situasi ini. Jadikan ini sebagai momentum untuk perbanyak doa, dzikir, dan aktivitas rohani yang lain,” tutup Menag.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler