Sebut Karakter Kerakyatan Jokowi saat Sidak ke Apotek Beda dari Presiden Sebelumnya, Henry: Inilah Kekuatannya

26 Juli 2021, 10:10 WIB
Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto.* /Dok. Kemkominfo./

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini melakukan sidak ke salah satu apotek di Kota Bogor, memeriksa ketersediaan obat-obatan Covid-19.

Sidak Presiden Jokowi ke apotek ini ditanggapi oleh Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Henry Subiakto.

Menurutnya, bahasa dan kerakyatan dari Presiden Jokowi yang membedakannya dengan presiden-presiden sebelumnya.

Baca Juga: Memaksa Pindah Dari Tottenham Hotspur, Bos klub Joe Lewis Kesal Dengan Prilaku Harry Kane

"Bahasa dan karakter kerakyatannya telah membedakan dengan presiden2 sebelumnya," kata Henry Subiakto.

Henry menegaskan bahwa penampilan Presiden Jokowi dan cara bicaranya tak beda dengan rakyat biasa. Ia menyebut itu sebagai salah satu kekuatannya.

"Penampilannya, cara berbicaranya tak beda dg rakyat biasa. Inilah salah satu kekuatannya," ujar Henry Subiakto, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @henrysubiakto.

Cuitan Henry Subiakto.

Diketahui, Presiden Jokowi melakukan sidak ke apotek di Kota Bogor dengan menanyakan stok obat Covid-19.

Hasil dari kedatangannya ke apotek Villa Duta tersebut, Presiden Jokowi tidak menemukan adanya obat Covid-19 yakni Oseltamivir dan Favipiravir.

Apoteker dari apotek itu menyatakan bahwa dua jenis obat untuk Covid-19, yakni Oseltamivir dan Favipiravir sedang kosong.

Akan tetapi, Presiden Jokowi hanya mendapatkan vitamin D3 yang 1000, sedangkan ketersediaan yang 5000 sedang kosong.

Baca Juga: Begini Cara Baru Dapat Token Listrik Gratis PLN 2021, Bukan Lagi di PLN Mobile

Stok obat Covid-19 yang kosong di salah satu apotek di Kota Bogor tersebut, membuat Presiden Jokowi menelepon Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dari mobil yang ditumpanginya.

"Halo Pak Menteri, Pak saya cek ke apotek di Bogor, saya cari obat antivirus Oseltamivir enggak ada, cari lagi obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada kosong. Saya cari yang antibiotik Acetromicin juga enggak ada," ujar Presiden Jokowi ke Menkes.

Menkes Budi Gunadi menjawab bahwa ketersediaan obat Covid-19 yakni obat Favipiravir tersedia di apotek Kimia Farma di Kota Bogor.

Ia menjelaskan bahwa telah ada data online yang ada di rumah sakit. Data tersebut nantinya bisa terlihat ketersediaan obat Covid-19 dari berbagai apotek.

"OK Villa Duta, karena saya ada catatan Pak Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya Pak misalnya untuk Favipiravir di Apotek Kimia Farma Tajur baru ada 4.900, apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor ada 4.200. Jadi nanti saya double check ya. Nanti saya kirim ke ajudan Pak, itu ada data online yang ada di rumah sakit, nanti bisa dilihat by kota segala macam untuk apoteknya Kimia Farma, Century, Guardian, K24," kata Menkes Budi.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @henrysubiakto

Tags

Terkini

Terpopuler