Sebut Jokowi Sidak ke Apotek agar Kerjaan Tak Mangkrak, Ngabalin: Kenapa Kalian Kejang? Barisan Sakit Hati

28 Juli 2021, 10:50 WIB
Tenaha Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin. /Instagram.com/@ngabalin./

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini melakukan sidak ke apotek di Kota Bogor untuk memeriksa ketersediaan obat Covid-19.

Hasil dari sidaknya tersebut, Presiden Jokowi tidak menemukan obat Covid-19 yang ia cari, yakni Oseltamivir, dan Fapiravipir.

Kunjungan Presiden Jokowi ke apotek tersebut ditanggapi oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

Baca Juga: Alasan Rowoon SF9 Tak Perlu Karantina Mandiri Meski 1 Orang yang Terlibat Drama Yeonmo Terkonfirmasi Covid-19

Menurut Ngabalin, sidak tersebut sudah menjadi kebiasaan Jokowi sejak menjadi walikota, jika urusannya telah selesai.

Ngabalin menjelaskan bahwa sidak tersebut dilakukan Jokowi untuk memastikan pekerjaan agar tidak mangkrak.

"JOKOWI sdh selesai dgn dirinya. Kebiasaan blusukan sejak walikota agar memastikan pekerjaan di lapangan tdk MANGKRAK," ujar Ngabalin, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @AliNgabalinNew.

Lebih lanjut, Ngabalin tampak heran dengan pihak yang disebutnya 'kejang-kejang' melihat Jokowi sidak.

Cuitan Ali Mochtar Ngabalin.

Menurutnya, tiada hari bagi para barisan sakit hati untuk memprovokasi rakyat, memfitnah dan menghasut orang lain.

"kenapa kalian yg kejang2? Barisan Sakit Hati, tiada hari tanpa memprovokasi rakyat. memfitnah, menjual diri dgn cara membuat konten menghasut&mencederai org lain," kata Ngabalin.

Diketahui, setelah Jokowi tak mendapati obat Covid-19 yang dicarinya tersebut, lalu Presiden menelepon Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dari mobil yang ditumpanginya.

"Halo Pak Menteri, Pak saya cek ke apotek di Bogor, saya cari obat antivirus Oseltamivir enggak ada, cari lagi obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada kosong. Saya cari yang antibiotik Acetromicin juga enggak ada," ujar Presiden Jokowi ke Menkes.

Baca Juga: Jusuf Kalla Usulkan Lockdown dengan Bansos Warga Tak Mampu Rp1 Juta, Ferdinand: Kesannya Manis Tapi Mematikan

Menkes Budi Gunadi menjawab bahwa ketersediaan obat Covid-19 yakni obat Favipiravir tersedia di apotek Kimia Farma di Kota Bogor.

Ia menjelaskan bahwa telah ada data online yang ada di rumah sakit. Data tersebut nantinya bisa terlihat ketersediaan obat Covid-19 dari berbagai apotek.

"OK Villa Duta, karena saya ada catatan Pak Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya Pak misalnya untuk Favipiravir di Apotek Kimia Farma Tajur baru ada 4.900, apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor ada 4.200. Jadi nanti saya double check ya. Nanti saya kirim ke ajudan Pak, itu ada data online yang ada di rumah sakit, nanti bisa dilihat by kota segala macam untuk apoteknya Kimia Farma, Century, Guardian, K24," kata Menkes Budi.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @AliNgabalinNew

Tags

Terkini

Terpopuler