PR DEPOK – Pernyataan Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan terhadap eks Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi sorotan.
Sebelumnya, Luhut minta SBY agar cukup sesekali saja melontarkan kritikan. Bahkan ia juga minta eks Ketua Partai Demokrat ini untuk "duduk manis" seperti Habibie usai kekuasaannya usai.
Diketahui, permintaan Luhut tersebut sebagai respons atas kritikan yang dilontarkan SBY kepada dirinya soal cara komunikasi dalam menanggapi kritikan masyarakat.
Permintaan Luhut kepada SBY itu pun turut dikomentari oleh mantan Sektretaris BUMN, Muhammad Said Didu.
Di akun Twitter pribadinya, Said Didu menduga bahwa Habibie kala itu hanya "duduk manis" lantaran hatinya sedang galau.
“Pak Habibie ‘duduk manis’ walau mungkin hati almarhum galau,” tutur Said Didu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu pada Jumat, 30 Juli 2021.
Baca Juga: Dikirim Buah Durian oleh Ucok Baba, Raffi Ahmad Akan Bayar dengan Mobil Baru
Pasalnya menurut dia, Habibie merupakan salah satu korban janji palsu, yakni terkait proyek pengembangan pesawat R-80.
“Karena beliau termasuk korban janji palsu yaitu pengembangan pesawat ide beliau R-80. Alfatihah buat almarhum,” ujar Said Didu mengakhiri cuitannya.
Sebagai informasi, pesawat R-80 ini merupakan ide Habibie, yang sebelumnya telah dihapus Presiden Jokowi dari daftar proyek strategis nasional (PSN).
Putra dari Habibie, Ilham Akbar Habibie menjelaskan pihaknya sudah beraudiensi dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sebelum dihapusnya R80 dari PSN.
Berdasarkan audiensi tersebut, Ilham mendapatkan penjelasan bahwa R-80 harus selesai di 2024.
Sementara itu, pemerintah merasa tidak mungkin dapat memenuhi target penyelesaian R-80 di tahun 2024.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Keluarga Sejahtera KKS untuk Dapat Bansos Rp600 Ribu dan Beras 10 Kg
Pasalnya, pengembangan pesawat seperti R-80 butuh proses yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.***