Ajakan Gunakan Masker Ganda, dr Reisa Sebut Miliki Daya Saring hingga 80 Persen

2 Agustus 2021, 10:34 WIB
Reisa Broto Asmoro. //Tim Satgas Covid-19/

PR DEPOK - Penggunaan masker ganda disebut efektif untuk mencegah droplet dari pasien Covid-19 hingga 95%.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro.

Reisa menyebut bahwa pernyataan tersebut berdasarkan penelitian dari Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Virus Varian Delta Dominasi 86 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia

"CDC menjelaskan paparan kepada penerima berkurang secara maksimal hingga lebih dari 95% jika sumber dan penerima dilengkapi dengan masker ganda," jelas Reisa seperti dikutip Pikiran Rakyat Depok dari PMJ News pada Senin, 2 Agustus 2021.

Reisa juga menjelaskan bahwa menggunakan masker kain dapat menurunkan resiko penularan hingga 45% sementara untuk masker bedah 75%.

Pernyataan tersebut berdasarkan data dari dokter Derek Chu dan koleganya yang diterbitkan pada 1 Juni 2021 lalu.

Diterangkan juga oleh Reisa bahwa dobel masker tersebut memiliki daya filter atau saring yang tinggi hingga 80 persen.

Sehingga masyarakat yang menggunakan masker dengan benar yakni menutup bagian hidung dan mulut maka membantu mengatasi penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Pinangki Tak Kunjung Dieksekusi ke Lapas, Sindiran Sudjiwo Tedjo: Salut ke Wakil Rakyat, sebab Diam Itu Emas

"Bersamaan dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pemerintah Indonesia juga menyatakan dimulainya kebiasaan memakai dua atau pakai masker ganda (double masking). Pemakaian masker dobel ini artinya memadukan masker bedah dilapisi dengan masker kain," tuturnya.

"Masker medis secara substansial dapat mengurangi tetesan droplet, sedangkan untuk penggunaan masker kain yang lebih erat dan pas di wajah, tanpa ada ruang yang terbuka, dapat menahan paparan partikel aerosol yang mungkin ada pada saat pemakainya berada di dalam ruangan tertutup saat bersama dengan orang lain," tambah Reisa.

"Di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya menyebut gerakan tersebut dengan istilah universal making, yang mana semua orang diwajibkan memakai masker," pungkasnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler