PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap mengemukakan pendapatnya terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen.
Yan Harahap mengaku dirinya tidak mempersoalkan klaim pemerintah mengenai berapa persen pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebab menurut Yan Harahap, pertumbuhan ekonomi itu tidak dapat menggantikan ratusan ribu nyawa rakyat yang meninggal akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Komedian Nunung Jarang Tampil di Televisi, Sule: Nanti Kita Bikin Program Lagi lah
Hal tersebut dilontarkan Yan Harahap lewat satu cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Kamis, 5 Agustus 2021.
"Mau klaim berapa persen pun pertumbuhan ekonomi di Q2 ini, takkan bisa menggantikan ratusan ribu nyawa rakyat yang meninggal akibat Covid," ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut, Yan Harahap menegaskan bahwa nyawa dan kesehatan rakyat tidak bisa "ditukar" dengan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Sebut Ajaib Pinangki Masih Digaji Negara, Gus Umar: Apa Lagi yang Gak Rusak di Negara Ini?
“Nyawa maupun kesehatan rakyat tak bisa ‘di trade-in’ dengan pertumbuhan ekonomi,” tutur Yan Harahap mengakhiri cuitannya.
Diketahui bersama, perekonomian Indonesia lepas dari resesi yang menjerat pada beberapa kuartal terakhir.
Resesi tersebut terjadi karena adanya dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sejak awal 2020 lalu.
Ekonomi Indonesia diklaim tumbuh 7,07 persen kuartal II tahun 2021, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year-on-year (yoy).
Pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen tersebut sebelumnya disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).***