Hasil Survei Elektabilitas Parpol: Demokrat Geser Golkar, PDIP Menurun  

8 Agustus 2021, 12:59 WIB
Elektabilitas Partai Demokrat berhasil geser Golkar dalam survei elektabilitas yang dilakukan New Indonesia Research & Consulting. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol.

PR DEPOK – Baru-baru ini, New Indonesia Research & Consulting melakukan survei elektabilitas partai politik (parpol) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

New Indonesia Research & Consulting melakukan survei pada 21 hingga 30 Juli 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Untuk diketahui, "margin of error" dalam survei tersebut sekitar 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Dihipnotis Uya Kuya, Ivan Gunawan Ngaku Ayu Ting Ting Sering Nangis Dihadapannya

Dari hasil survei New Indonesia Research & Consulting, elektabilitas partai diketahui sangat dinamis dari waktu ke waktu.

Elektabilitas Partai Demokrat mengalami kenaikan dan berhasil menggeser posisi Partai Golkar yang sebelumnya berada di posisi tiga besar.

Terkait hal ini, Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono menyebutkan bahwa Partai Demokrat bisa saja menyalip Partai Gerindra yang berada di posisi kedua.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos untuk Dapatkan Bantuan PKH, Kartu Sembako, dan Beras 10 Kilogram

"Jika tren elektabilitas Demokrat terus meningkat, maka sangat mungkin menyalip Gerindra maupun PDIP dan menjadi jawara pada Pemilu 2024," kata Andreas Nuryono seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Pasalnya, katanya, tren elektabilitas Partai Demokrat terus mengalami kenaikan sejak survei dilakukan Februari 2021, yang sebelumnya hanya di kisaran tiga persen, namun naik menjadi delapan persen.

"Kini elektabilitas Demokrat kembali naik mencapai 10,1 persen membayangi Gerindra yang meraih elektabilitas 10,4 persen," ujarnya.

Baca Juga: Menikah dengan Wanita 24 Tahun Lebih Muda saat Pandemi Covid-19, Bang Tigor Ungkap Keuntungannya

Menurut Andreas, manuver Demokrat yang berada di luar pemerintahan berhasil mencitrakan diri sebagai oposisi utama.

"Demokrat berhasil melawan upaya kubu Moeldoko untuk membelah internal partai, sementara PKS dibayang-bayangi oleh Gelora yang bisa dianggap sebagai sempalan PKS," ujar Andreas.

Sementara itu, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menempati urutan pertama. Akan tetapi, tren partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengalami penurunan selama setahun terakhir.

Baca Juga: Beda Usia 24 Tahun, Aisyah Beberkan Alasan Mantap dan Yakin Jadi Istri Bang Tigor

Menurut Andreas Nuryono, dalam survei sebelumnya, PDIP masih memantapkan elektabilitas di kisaran 20 hingga 30 persen, namun kini turun menjadi 19,8 persen.

Tidak hanya PDIP dan Gerindra, Partai Golkar yang juga partai koalisi pemerintah mengalami penurunan elektabilitas menjadi 7,3 persen dan merosot ke posisi empat.

Berbeda dengan Demokrat, elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga partai oposisi hanya memperoleh 4,8 persen.

Baca Juga: PDIP Ingin 'Ceraikan' Jokowi? Refly Harun: Ada Kegamangan, Tak Ingin Ikut Tenggelam dengan Presiden

Lalu, Partai Ummat yang dipimpin Amien Rais memperoleh elektabilitas sebesar 1,7 persen dibandingkan posisi pendahulunya, Partai Amanat Nasional (PAN) yakni 1,2 persen.

Selanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,7 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 5,3 persen, NasDem 3,5 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesar 2,0 persen.

Untuk posisi bawah, elektabilitas Perindo hanya 0,7 persen, Hanura 0,5 persen, Berkarya 0,4 persen, dan lainnya 0,3 persen.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Bansos Agustus 2021 di DTKS Kemensos, Bisa Dapat Bantuan Rp3 Juta

"Sisanya tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 25,2 persen," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler