Benarkah Mumammad Kece yang Diduga Penista Agama adalah Duta Pancasila? Begini Penjelasan BPIP

23 Agustus 2021, 15:27 WIB
YouTuber Muhammad Kece alias Muhamad Kosman. /YouTube Muhammad Kece

PR DEPOK – Dua hari belakangan ini, media sosial dan media online diramaikan dengan berita soal Muhammad Kece alias Muhamad Kosman.

Muhammad Kece merupakan seorang YouTuber yang diduga menjadi penista agama karena melontarkan narasi-narasi kebencian dan berpotensi memecah belah bangsa.

Dalam isu yang sedang beredar soal penista agama ini, Muhammad Kece disebut-sebut sebagai Duta Pancasila yang ditetapkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sempat Alami Kondisi Kritis, Ivan Gunawan: Kalo Ada Apa-apa Tolong Cerita

BPIP diberitakan seolah memberikan dukungan kepada Muhammad Kece dalam bentuk menetapkannya sebagai Duta Pancasila. Hal ini jelas berita bohong dan tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Konten yang dibuat Muhammad Kece jelas-jelas tidak sesuai dengan narasi kebangsaan yang telah dan sedang dibangun oleh BPIP dalam membangun solidaritas, gotong royong, menjaga persatuan-kesatuan, dan menolak segala indikasi penista agama.

"Menjadi keprihatinan bagi kami bahwa media-media berita online yang memberitakan hal tersebut jelas jelas tidak memenuhi kaidah cover both side menyebarkan berita bohong tanpa di cross check terlebih dahulu, termasuk tokoh publik yang seharusnya memberikan teladan dan panutan kepada masyarakat untuk cerdas bermedia sosial," kata Plt. Sekretaris Utama BPIP Dr. Drs. Karjono seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Beda dengan Joe Biden, Menlu AS Klaim Al Qaeda Masih Ada di Afghanistan

Terkait kutipan bahwa Muhamad Kece sebagai Duta Pancasila, BPIP dengan tegas menyatakan hal itu sebagai kebohongan atau hoaks.

“Muhammad Kece tidak pernah terlibat dalam program apapun yang diselenggarakan oleh BPIP,” tuturnya.

Perlu diketahui, program Duta Pancasila dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Generasi Muda Melalui Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Baca Juga: Menhan AS Klaim Tak Terbayangkan Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban Dalam 11 Hari

Program tersebut baru dimulai tahun 2021 dan diperuntukkan untuk anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Adapun program lain yaitu Ikon Prestasi Pancasila, yang sudah diselenggarakan sejak 2017, juga tidak pernah memasukkan nama yang bersangkutan atau Muhammad Kece sebagai salah satu penerimanya.

Program-program BPIP yang menyorot keteladanan sosial selalu dilakukan dengan penuh kecermatan dan ketelitian, terutama menyangkut track record kandidat-kandidat yang akan dipilih.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Ingatkan Kembali Soal Menghina Simbol Agama Bisa Dipidana

BPIP juga meminta para tokoh publik yang sudah terlanjur turut menyebarkan berita bohong tersebut di akun sosial media agar memberikan klarifikasi kepada para followers-nya, agar berita ini tidak berkembang menjadi misinformasi apalagi disinformasi.

"Kami mendorong seluruh masyarakat Indonesia agar melakukan proses penyaringan informasi secara tepat, dan bijak sehingga tidak ada lagi informasi salah dan menyesatkan. Kami mengajak masyarakat untuk menyingkirkan informasi yang cenderung memecah keutuhan dan persatuan bangsa. Adanya disrupsi teknologi yang tidak terelakkan menuntut kita untuk lebih berhati-hati dalam memproduksi dan mendistribusikan informasi," kata Karjono.

Baca Juga: Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Insiden di Mal Margo City Depok

BPIP berharap para akademisi, tokoh masyarakat, wartawan, influencer, ormas, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menyebarkan narasi kebangsaan yang bersifat menyatukan serta dapat diverifikasi kebenarannya guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghormati, menghargai, mengharumkan dan mewangikan antar umat beragama untuk persatuan dan kesatuan NKRI.

BPIP berkeyakinan bahwa kerjasama antar semua pihak untuk bersatu padu dalam membangun narasi narasi yang menyejukkan tentang nasionalisme, kebangsaan, semangat kegotongroyongan untuk menjaga keutuhan bangsa terutama ditengah pandemi Covid-19 perlu terus digaungkan.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler