Dugaan Kebocoran Data eHAC Milik Kemenkes Masih Diselidiki Kementerian Kominfo, BSSN Telah Dilibatkan

1 September 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi kebocoran data. /Pixabay/TheDigitalArtist

PR DEPOK - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan dugaan kebocoran data yang terjadi pada aplikasi electronic Health Alert Card (e-HAC) masih diinvestigasi kementerian tersebut.

"Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, Kementerian Kominfo bersama dengan pihak-pihak terkait akan melanjutkan investigasi lebih mendalam terhadap dugaan insiden kebocoran data pribadi pada aplikasi eHAC," kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kominfo, Dedy Permadi dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 1 September 2021.

Kementerian Kominfo juga telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terhadap dugaan kebocoran data pada e-HAC.

Baca Juga: Selama Karirnya, Menurut Paul Pogba Inilah Striker dengan Kemampuan Finisher Tajam

Kedua lembaga ini telah menyampaikan sejumlah hal untuk ditindaklanjuti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni keamanan sistem elektronik, pencegahan insiden yang lebih besar, tanggung jawab hukum dan kepatuhan terhadap perlindungan data pribadi.

Walaupun demikian, dugaan kebocoran data pribadi pada e-HAC tidak berdampak bagi keamanan data pada aplikasi eHAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

"Dugaan insiden kebocoran data pribadi pada e-HAC tidak mempengaruhi keamanan data pada aplikasi eHAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, di mana penyimpanan data telah dilakukan di Pusat Data Nasional (PDN)," ujar Dedy.

Baca Juga: Waspadai Penyakit Infeksi Akibat Virus dan Bakteri Jelang Musim Hujan dengan Menerapkan Kebiasaan Berikut

Namun, Kementerian Kominfo meminta semua pengelola dan wali data untuk menjaga data pribadi masyarakat secara serius. Langkah ini dilakukan dari sisi teknologi, tata kelola, maupun sumber daya manusia.

Sebelumnya, Penelitian Virtual Private Network ( VPN) Mentor bertajuk ‘Indonesian COVID-19 Apps Leaks Private Data From Over 1 Million People’ melaporkan sebanyak 1,4 juta data dari sekitar 1,3 juta pengguna e-HAC yang dimiliki Kemenkes diduga bocor.

Data-data yang dimaksud seperti nama, nomor KTP, paspor, foto profil, hotel pengguna, dan waktu pembuatan akun tersebut. Selain itu dokumen hasil tes Covid-19 antara lain dokter yang bertanggung jawab, kapasitas rumah sakit, lokasi rumah sakit hingga titik koordinatnya.

Baca Juga: Modal NIK KTP, Simak Cara Cek Daftar Nama Penerima Bansos Kemensos September 2021 di cekbansos.kemensos.go.id

Dari penelusuran sementara Kemenkes menyebutkan data-data ini diduga berasal dari aplikasi eHAC lama yang sudah nonaktif sejak 2 Juli lalu. Data eHAC lama sudah tidak terintegrasi dengan PeduliLindungi.

Kementerian Kominfo membuka aduan masyarakat tentang pelanggaran perlindungan data pribadi melalui Direktorat Jenderal (Drjen) Aplikasi Informatika pada e-mail pengendalianaptika@kominfo.go.id.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler