Soroti Para Hafiz yang Di-bully karena Menjaga Hafalannya, dr Andi Khomeini: kok Jadi Ada Rasa Marah

14 September 2021, 20:10 WIB
Dokter Andi Khomeini Takdir. /Twitter @dr_koko28

PR DEPOK – Dokter Andi Khomeini Takdir menyoroti video viral para santri atau hafiz yang mendapatkan perundungan usai menutup kuping karena mendengarkan musik yang diputar di sebuah tempat yang disinyalir menjadi lokasi vaksinasi Covid-19.

Alasan para hafiz tersebut melakukan hal itu, kabarnya demi menjaga hafalannya.

Terkait dengan banyaknya pihak yang dinilainya mem-bully hafiz itu, dokter Andi Khomeini pun turut menyikapinya. Ia bahkan merasa marah karena ada yang melakukan perundungan terhadap mereka.

Baca Juga: Sinopsis Amanah Wali 5 Selasa, 14 September 2021: Apoy Rencanakan Sesuatu untuk Hadapi :ee

Apalagi secara pribadi, dokter Andi Khomeini mengaku sangat menghargai mereka yang bisa menghafal Alquran 30 juz.

Hal ini disampaikan oleh dokter Andi Khomeini lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @dr_koko28.

Saya itu hapal juz 30 aja belum. Maka saya sangat menghargai mereka yang bisa hapal Qur'an 30 juz. Mengetahui para penghapal Qur'an dibully org2 geje hanya karena para hafiz berusaha menjaga hapalannya, koq jadi ada rasa marah ya,” kata dokter Andi Khomeini sebagaimana dikkutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Sinopsis Amanah Wali 5 Selasa, 14 September 2021: Apoy Rencanakan Sesuatu untuk Hadapi :ee

Ia kemudian menegaskan bahwa di negara Indonesia masih ada Pancasila.

Ini Indonesia lho. Masih ada Pancasila-nya,” kata dokter Andi Khomeini.

Cuitan Andi Khomeini Takdir. /tangkap layar Twitter @dr_koko28

Sementara itu, menyoroti hal serupa, aktivis dakwah Hilmi Firdausi mengatakan bahwa ranah ikhtilaf bukanlah sesuatu yang harus dijadikan alasan untuk berpecah-belah dan mestinya disikapi dengan lapang dada.

Ranah ikhtilaf bukan utk dijadikan alasan utk berpecah belah, harusnya itu disikapi dgn lapang dada,” kata Hilmi Firdausi melalui akun Twitter @Hilmi28.

Baca Juga: Dengar Anang Hermansyah akan Bangun 30 Villa, Aurel ke sang Ayah: Pipi Mau Satu Ya

Hilmi Firdausi kemudian meminta untuk tidak meneriakkan toleransi bila masih memiliki sifat julid kepada orang yang berbeda pandangan.

Jgn berteriak2 toleransi, tp julid sm org yg berbeda pandangan,” sambungnya.

Cuitan Hilmi Firdausi. Tangkapan layar Twitter @Hilmi28.

Sebelumnya, sebuah video yang diunggah ke media sosial menampilkan para santri yang tengah menutup kuping ketika tengah mengikuti pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga: Seorang Pemburu Temukan Benda Antik Berusia 6.000 Tahun dalam Perut Buaya

Para santri menutup telinga sebab mereka diperdengarkan musik di lokasi vaksinasi tersebut. Mereka kabarnya melakukan hal itu lantaran demi menjaga hafalannya masing-masing.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Twitter @Hilmi28 Twitter @dr_koko28

Tags

Terkini

Terpopuler