Soroti Nelayan yang Ketakutan Lihat Kapal Perang China di Natuna, Susi Pudjiastuti: Semoga Segera Diantisipasi

17 September 2021, 18:05 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. /Instagram @susipudjiastuti115/

PR DEPOK – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut menyoroti peristiwa nelayan yang mengaku ketakutan setelah melihat kapal perang China mondar-mandir di Laut Natuna.

Susi Pudjiastuti kemudian berharap agar kondisi ini segera diantisipasi oleh aparat keamanan laut di Natuna.

Hal ini disampaikan oleh Susi Pudjiastuti melalui akun Instagram pribadinya @susipudjiastuti.

Baca Juga: China Tuding AS, Inggris, dan Australia Ganggu Stabilitas dengan Bentuk Aliansi Pertahanan Indo-Pasifik Baru

Cuitan Susi Pudjiastuti. Twitter @susipudjiastuti

Semoga hal ini segera diantisipasi oleh Aparat Keamanan Laut di Natuna Folded (emotikon tangan berdoa)Nelayan Ketakutan Lihat Kapal Perang China Mondar-mandir di Laut Natuna,” kata Susi Pudjiastuti dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Sementara itu Ketua DPR RI, Puan Maharani menilai pemerintah harus secara serius menangani pelanggarana kedaulatan negara oleh China di Laut Natuna Utara.

“Pemerintah tidak bisa berdiam diri saat negara lain memasuki wilayah NKRI tanpa izin. Indonesia harus mampu menjaga kedaulatan, karena ini menyangkut harga diri bangsa, apalagi nelayan kita, sebagai rakyat Indonesia dibuat takut oleh mereka,” ujar Puan dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Kondisi ini berhubungan dengan sejumlah kapal milik China seperti kapal coast guard sampai kapal perang yang mondar-mandir di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yakni Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Rocky Gerung Ikut Aksi Tutup Telinga Saat Jokowi Berpidato, Ali Syarief: Luar Biasa! Aksi Satire yang Brilian

Puan menyambung bahwa kejadian ini bukanlah yang pertama kali, sehingga ia mendesak pemerintah untuk memberikan sikap kepada China agar tidak mengganggu kedaultan Indonesia.

“Presiden Joko Widodo pernah terjun langsung ke perairan Natuna sebagai sinyal kepada China bahwa kedaulatan Indonesia tidak bisa diganggu. Langkah tersebut kita apresiasi, pemerintah perlu menyampaikan nota protes kepada China,” tuturnya.

Untuk diketahui, enam kapal perang China dikabarkan memasuki wilayah laut di Natuna Utara pada Senin, 13 September 2021.

Diketahui salah satu kapal perusak dengan tipe 052D bernama Kunming 172 adalah milik dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan China atau PLAN.

Baca Juga: Ditanya Uya Kuya Soal Perasaannya Saat Ini, Anang Hermansyah Mengaku Sangat Bahagia karena Alasan Berikut

Kapal Kunming 172 adalah kapal handal China yang digunakan untuk menghancurkan kapal induk.

Tidak hanya itu saja, Kunming 172 mempunyai dua senjata utama berupa rudal jarak jauh yang memiliki kegunaan menjadi senjata satelit dan rudal balistik.

Rudal milik Kunming 172 ini diketahui mampu menghancurkan sasaran dengan jarak yang cukup jauh lebih dari 300 km dengan berat hulu ledak mencapai 210 kg.

Kemudian senjata kedua adalah rudal jelajah anti kapal YJ-19 yang digunakan untuk menghancurkan kapal-kapal induk dengan ukuran yang lebih besar berkali-kali lipat dari ukuran Kunming 172.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler