PR DEPOK - Meski sejumlah wilayah Tanah Air mulai diguyur hujan berintensitas ringan hingga lebat, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melaporkan titik panas baru-baru ini.
Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 20 titik panas kembali muncul dan tersebar di NTT.
"Sebaran titik panas yang kembali muncul di wilayah NTT terdeteksi muncul pada Selasa (21 September) hari ini pukul 1.00-18.00 WITA dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Pemerintah Diminta Siapkan Rumah Sakit
Titik panas yang muncul kebanyakan muncul di Kabupaten Sumba Timur.
Empat titik tersebar di Kecamatan Paberiwai, Kecamatan Pandawai, Rindiumalulu, tiga titik di Tabudung, dua titik di Kecamatan Leharu, dan satu titik di Kecamatan Lewa.
Titik panas juga muncul di Kabupaten Kupang yang dengan rincian dua titik di Kecamatan Amfoang Timur, satu titik di Kecamatan Takari satu titik, satu titik di Kecamatan Paga Kabupaten Sikka.
20 titik panas tersebut terdeteksi berdasarkan analisis peta dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN).
Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 kilometer persegi.
Sebuah lokasi di permukaan bumi umumnya dilakukan observasi 2-4 kali per hari.
Namun, khusus wilayah yang tertutup awan, titik panas tidak dapat terdeteksi.
Baca Juga: Meski Puncaki Klasemen Liga Italia, Napoli Disebut Tak Sekuat AC Milan dan Inter Milan
Citra satelit hanya menilai anomali reflekstifitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas.
Meski begitu penyebab adanya anomali tidak dapat dipastikan.
Di sisi lain, kondisi kekeringan dan hembusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung munculnya titik panas di NTT.***